Lapangan Sepakbola Kelas Dunia Ditalangi Konsultan
CIKAMPEK, RAKA – Rencana Pemerintah Desa Dawuan Barat membangun lapangan sepakbola berstandar FIFA, nampaknya bukan hanya sebatas rencana tanpa realisasi. Setelah melakukan kunjungan kerja ke salah satu desa yang ada di Tasikmalaya, Pemerintah Desa Dawuan Barat langsung mensosialisasikan rencana pembangunan tersebut kepada para tokoh masyarakat, untuk kemudian diteruskan kepada semua masyarakat. “Sekarang minggon pembahasan pembangunan lapangan berstandar FIFA,” kata Yudiana, kepala Desa Dawuan Barat, Jumat (30/11).
Dikatakan Yudi, rencana pembangunan sarana olahraga sejak tahun 2017 melalui musrenbangdes, dan berdasarkan program unggulan desa dari Kementerian Desa, yang salah satunya adalah bidang olahraga. Untuk merealisasikan rencana tersebut, kata Yudi, pihaknya telah melakukan studi banding. “Kita tidak mau gegabah, makanya minggu kemarin saya beserta perangkat desa dan kadus studi banding ke Desa Cisayom. Agar tahu bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan serta pengelolaannya,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, setelah melakukan studi banding ke Desa Cisayom. Pihaknya juga sudah membicarakan rencana tersebut dengan konsultan. Bahkan saat ini sudah dilakukan pengukuran oleh konsultan. “RAB nya belum selesai. Masih disusun oleh konsultan. Kalau semuanya, berikut jogging trek, taman dan tribun bisa nyampe Rp2 miliar. Tapi kita fokus lapangan dulu saja,” ujarnya.
Masih dikatakan Yudi, setelah penyusunan RAB selesai. Proses pembangunan akan mulai dilaksanakan dan diperkirakan akan selesai selama 7 bulan. “Minggu depan mulai dikerjakan. Untuk dananya kan dari dana desa, tapi dicover dulu sama konsultan. Untuk lapangan saja diperkirakan sekitar Rp1 miliar lebih,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Suhara Iskandar, ketua BPD Dawuan Barat menyampaikan, rencana pembangunan sarana olahraga merupakan implementasi dari program unggulan desa, yang sudah dibicarakan melalui musrenbang pada tahun 2017. “Makanya masyarakat juga pada ngudukung. Malah pada nanyain kapan mulai ngebangunnya,” kata Suhara.
Menurutnya, dibangunnya lapangan berstandar FIFA akan meningkatkan kualitas generasi muda di desanya. “Disini kebetulan banyak yang berbakat untuk jadi atlet sepak bola,” ungkapnya.
Selain itu, lapangan berstandar FIFA tersebut juga diharapkan akan mampu meningkatkan PADes. Sebab, sarana olahraga yang akan dibangun tidak hanya lapangan saja. Melainkan taman bermain sebagai ikon desa. “Nanti kan bisa banyak yang jualan di area sekitar. Dan yang pasti dari lapangan itu sendiri juga akan mendapatkan penghasilan. Karena kan nanti akan disewakan untuk pertandingan seperti di Cisayom,” ujarnya.
Sementara, Aang MQ Koswara, salah satu tokoh agama di Desa Dawuan Barat mengaku sangat mendukung pembangunan lapangan yang direncanakan oleh pemerintahan desa. “Saya turut mendukung dan mendoakan semoga dalam proses pembangunan nya berjalan lancar,” kata Aang. (cr2)