Latihan Tanpa Letih Demi Agustusan
TEGALWARU, RAKA – “Langkah tegap maju Jalan. Henti gerak”. Aba-aba tersebut sering kita dengar saat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) menjalankan tugasnya mengibarkan bendera Merah Putih pada tujuh belasan atau hari-hari kebesaran lain.
Keberadaan paskibra memang sudah dikenal. Hampir seluruh sekolah memiliki satuan Paskibra. SMP hingga SMA sederajat. Di SD juga sudah dilatih keterampilan baris berbaris dan tata cara upacara bendera.
Baris berbaris menurut defenisi merupakan suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan batin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Dari baris berbaris ini diperoleh sikap lahir dan batin mulai dari ketegaran, ketangkasan, kelincahan, kerapian, ketertiban, kekompakan, keseragaman, kesigapan, keindahan. Sedangkan sikap batin ada ketenanan, ketaatan, keikhlasan, kesetiakawanan, kebersamaan, keberanian, kekuatan, konsentrasi, kebiasaan dan berani berkorban.
Tidak hanya baris berbaris, dalam latihan paskibra juga diajarkan tata cara pengibaran bendera. Dalam tata cara upacara, dilatih juga cara melipat dan membentangkan bendera, mengibarkan dan menurunkan bendera.
Hal itu pun berlaku bagi siswa MA Aliyah Miftahul Huda yang kini terus lakukan latihan pengibaran bendera, untuk mempersiapkan pengibaran bendara nanti di upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 di halaman sekolahnya.
Selain itu juga sarana latihan yang terus berlangsung, sekaligus mendidik siswa agar lebih mandiri. Beragam perolehan sikap ini ternyata membawa perubahan yang besar bagi setiap remaja, yang masuk dalam anggota paskibra.
Hampir setiap hari mereka melaksanakan latihan secara serius setiap pagi hingga siang hari. Formasi yang kini diusung sekitar 17 barisan membuat mereka serius ikuti latihan. Tak jarang instruktur dari siswa senior terus memberikan arahan agar mereka bisa melaksanakan kegiatan latihan dengan serius.
Hal itu diutarakan oleh Kepala MA Miftahul Huda Mayadi kepada Radar Karawang, Kamis (1/8).
Ia mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan merupakan upaya yang paling mendesak terhadap dampak perkembangan pembangunan bangsa saat ini.
Pendidikan adalah salah satu bagian yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM), karena tanpa adanya pendidikan yang berkualitas, maka mustahil
kualitas bangsa Indonesia akan sejajar dengan negara maju lainnya.
“Maka peran pendidikan khususnya ekstrakurikuler yang kami usung seperti paskibra, akan memberikan pemahaman dan membentuk pola pikir manusia, khususnya siswa sehingga dapat mengimbangi terhadap gejala perubahan perkembangan zaman,” tegasnya.
Peran pemerintah, kara Mayadi, harus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. “Jelas pendidikan dapat membentuk
manusia yang memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang mendasar,” pungkasnya. (yfn)