Limbah PT ABC Presiden Diperiksa
DICEK : Sampel limbah PT ABC Presiden dan PT Ultra Prima Abadi saat dicek oleh Satgas Citarum Harum Sektor 16.
KLARI, RAKA – Satuan Petugas (Satgas) Citarum Harum sektor 16 lakukan pengambilan sampel air limbah PT ABC Presiden dan PT Ultra Prima Abadi untuk dicek. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi pencemaran terhadap alira sungai Citarum.
Dwi Yulianto, Konsultas Satgas Citarum Harum sektor 16 mengatakan, setelah beberapa hari lalu dilakukan kunjungan kerja di beberapa perusahaan, kini ia bersama petugas lainnya melakukan sampel air limbah yang diambil langsung dari Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL). “Untuk sampel kita ambil 1 botol saja setiap satu perusahaan, dan kita tegaskan, sebelumnya kita tidak berkomunikasi akan datang, makanya kita pastikan sampel air limbah ini akan memastikan perusahaan menggunakan IPAL yang benar atau tidak,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Jumat (4/10).
Ia menambahkan, setelah dilakukan pengambilan sampel air limbah dari PT ABC Presiden dan PT Ultra Prima Abadi, pihaknya akan melakukan pengecekan di posko sektor 16, setelah ditemukan hasil, ia akan mengundang pihak perusahaan agar mereka melihat langsung hasil dari pengecekan kadar air tersebut. “Kita akan undang mereka kesini, dan melihat hasil limbah perusahaan mereka, kalau sampai bermasalah akan kita tegur pastinya,” tambahnya.
Ia mengaku, proses pengecekan air limbah tersebut menggunakan metode spectro yang terdiri dari empat parameter yaitu kadar PH, TSS, COD dan warna dari air limbah tersebut. Proses pengecekan berlangsung dua jam dan kemudian akan ditemukan hasil dari kandungan air tersebut. “Makanya kita bawa ke posko, soalnya kalau diperusahaan langsung prosesnya akan lama, agar tidak mengganggu aktifitas pegawai kita bawa ke posco, saat ini kita masih lakukan pengecekan, belum keluar hasilnya seperti apa,” akunya.
Sementara itu, Dansektor 16 Kolonel Czi Sajad Mawardi mengungkapkan, jika sampai ditemukan prusahaan nakal, pihaknya akan memberikan teguran secara tertulis, jika pihak perusahaan tetap nakal dan melakukan pencemaran terhadap aliran sungai, maka pihaknya akan menutup perusahaan tersebut tanpa kompromi. “Kita serius dengan tugas kita ini, jangankan saluran airnya, perusahaannya pun akan kita tutup, tidak ada alasan, dan kita siap pertanggungjawabkan itu semua,” pungkasnya. (mal)