POSYANDU REMAJA: Sejumlah remaja di Rengsdengklok mengikuti pembentukan posyandu remaja.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Unit Pelaksana Terpadu Daerah Puskesmas Kalangsari membentuk posyandu remaja di Desa Karyasasari dan Desa Kalangsuria. Hal itu untuk mengedukasi remaja akan pentingnya masalah kesehatan dan mencegah kenalkan remaja. Pembentukan posyandu remaja ini menyasar usia 10 sampai 18 tahun, nantinya kegiatan ini akan dilaksanakan setiap bulan.
Program UKS Puskesmas Kalangsari Ulfah Maskufah mengatakan, pelaksanaan kegiatan posyandu remaja ini kemungkinan tidak akan dilaksanakan di pagi hari sebagaimana yang biasa pelaksanaan posyandu untuk ibu atau balita. Karena posyandu remaja ini juga kebanyakan akan diikuti oleh anak sekolah, sehingga akan menyesuaikan waktu anak pulang sekolah. “Pelaksanaan kegiatannya mungkin gak bisa pagi-pagi, jadi menunggu anak sekolahnya ada di rumah,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (28/12).
Kata Ulfah, dibentuknya posyandu remaja ini tidak hanya soal menimbang berat badan, tapi juga akan dilakukan penyuluhan kelompok, kesehatan reproduksi, tentang pembahasan kenakalan remaja seperti bahaya merokok atau narkoba. “Bisa membentuk tim olahraga juga, jadi nanti untuk kegiatan itu dikembalikan lagi kepada remajanya supaya posyandu ini aktif,” ujarnya.
Posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Kalangsuria ini baru tahap sosialisasi sehingga baru dibentuk dua posyandu di dua desa. Sebagaimana pihak Dinas Kesehatan juga meminta setiap puskesmas minimal membentuk dua posyandu. “Nanti untuk posyandu remaja di Desa Kalangsari akan menyusul,” kata Ulfah.
Kepala Puskesmas Kalangsari Daud Eka Permana mengatakan, dengan adanya posyandu remaja ini agar remaja ini bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri maupun untuk masyarakat. Terlebih lagi, bisa menjauhi dari bahaya narkoba dan hubungan seksual bebas. “Kita ingin aparat desa mendukung khususnya di bidang kesehatan, terutama di kalangan remaja,” imbuhnya.
Lili Suherman, Kepala Desa Kalangsuria meminta agar program posyandu remaja ini ditindaklanjuti, sehingga bisa mengurangi kenakalan remaja akibat pergaulan bebas.
“Saya berharap remaja ini tidak terbawa arus oleh pergaulan yang tidak benar,” pungkasnya. (mra)
