Nemi Makan dari Jualan Daun Pisang
RENGASDENGKLOK, RAKA – Nemi, nenek berusia 78 tahun ini tidak berharap belas kasih orang lain. Baginya, selama kedua tangan dan kakinya masih bisa bergerak dia berpantang minta bantuan. Tetapi, kan bukan seperti itu, betapa pun keras keinginannya tetapi tubuh tuanya tidak bisa membohongi kalau saat ini dia memang butuh dibantu.
Tidak ada yang tahu nenek tua asal Dusun Bunder RT 03 RW 01 Desa Dewisari Kecamatan Rengasdengklok ini memiliki keluarga atau tidak. Bahkan tidak ada kabar berita siapa yang menjadi anak-anak nenek Nemi. Kecuali dia tinggal seorang diri di rumah yang tidak layak huni. Sehari-hari ia keliling kebun mencari daun pisang untuk dijual, dan dengan daun pisang itulah Nemi menghidupi dirinya.
Nemi pun tidak mengeluhkan kondisi rumahnya yang sudah lapuk. Alasannya karena tidak ada biaya. Bagaimana tidak, daun pisang yang ia jual hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. “Nenek cuma bisa pasrah dan berserah diri Kepada Gusti Allah, apalagi usaha nenek cuma pedagang daun pisang. Jangankan buat membangun rumah, bisa bertahan hidup saja sudah untung,” katanya.
Ditanya kalau ada yang mau membantunya diterima atau tidak, Nemi hanya mengatakan dia akan menerima meski tidak sesuai dengan hatinya. Tetapi dia tetap akan memasrahkan semuanya kepada Allah. “Kalau ada yang mau ngasih ya diterima tapi kalau untuk meminta nenak gak mau,” tegasnya.
Sementara menurut Ahmad, salah seorang donatur di desa itu, sebelumnya ada donatur yang dengan sengaja meminta alamat nenek Nemi. Tujuannya, ingin membantu meringankan beban nenek Nemi dan berusaha untuk merenovasi rumahnya yang sudah tidak layak huni. Namun, hingga saat ini belum ada kabar. (rok)