Uncategorized

Olimpiade Pelopor IT

Kepala Diskominfo Karawang
Yasin Nasrudin

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karawang kembali menggelar Olimpiade Pelopor IT di Mal Technomart, Minggu (1/12). Tahun ini, Diskominfo menggandeng mahasiswa STMIK Kharisma Karawang, untuk ambil bagian mensukseskan kegiatan tersebut.

Bermacam perlombaan dilaksanakan dalam Olimpiade ini, diantaranya lomba cerdas cermat, vlog, website competition dan seminar. Presiden Mahasiswa STMIK Kharisma Muhammad Arif Prayugo memaparkan, tema yang diangkat dalam Olimpiade Pelopot IT kali ini adalah meningkatkan peran generasi milenial dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Menurutnya generasi saat ini mau tidak mau mesti mengikuti perkembangan teknologi, sebab jika tidak hanya akan jadi penonton. “Sekarang saja banyak pekerjaan yang tergeserkan oleh robot, nah kira-kira bagaimana cara menghadapinya?” terangnya.

Kegiatan ini menyasar para siswa SMA sederajat dan mahasiswa, sebab merekalah yang akan menghadapi tantangan revolusi industri tersebut. Adapun lomba-lomba yang diadakan untuk mengembangkan dan mengasah potensi mereka terutama dalam bidang IT. Materi cerdas cermat seputar teknologi informasi, sedangkan tema lomba website adalah Karawang Smart City, para peserta ditantang untuk mengangkat pariwisata, budaya, pendidikan, UMKM, lingkungan hidup, infrastruktur dan literasi di Karawang. “Kalau yang vlog itu mereka mengangkat pariwisata, kebudayaan dan potensi daerah di Karawang,” tambahnya.

Kepala Diskominfo Karawang Yasin Nasrudin menyampaikan, kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi muda dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0. “Agar daya saing siswa juga mahasiswa itu meningkat, terutama inovasi dan kontribusi mereka dalam pengetahuan bidang IT,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pelopor tahun ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya diadakan oleh Diskominfo. Kagiatan ini dilatarbelakangi adanya perubahan global yang mengkombinasikan teknologi dengan manufaktur tradisional, dan praktik industri. “Biar mereka juga paham dan peduli untuk menggunakan informasi dan konten internet dengan benar,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button