Omzet Joki Kuda Turun
NAIK KUDA: Seorang anak menunggangi kuda berkeliling Tugu Bojong.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Bojong Tugu Rengasdengklok bukan hanya tempat bersantai di sore hari, namun banyak pilihan permainan yang bisa dimainkan oleh anak-anak. Diantaranya kuda.
Asep (49) warga Cibenda, joki kuda mengatakan, sejak 2007 dirinya mulai menyediakan jasa bermain kuda untuk anak-anak maupun orang dewasa. Dia mengaku kuda yang digunakan adalah kuda renggong untuk acara hajatan. “Kita manfaatkan saja buat hiburan setiap sore di sini,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, sejak 2015 peminat kuda mulai berkurang karena banyak permainan seperti mobil-mobilan. Penghasilannya pun menurun. “Sekarang paling setiap hari dapat Rp80 ribu, kalau dulu sih sampai Rp200 ribu,” katanya.
Hal serupa dirasakan Edo, joki Kuda lainnya mengatakan, sejak banyak tempat bermain, keuntungan yang diraihnya tidak semulus dulu. “Paling kalau anaknya takut, bisa ditemani orang tuanya,” ujarnya.
Rohim (43) warga Kamri, Jayakerta, mengaku mulai menjual jasa kuda di Tugu Bojong sejak jam empat sore hingga magrib. “Satu kali menunggangi Rp10 ribu. Kalau lagi sepi paling dapat Rp50 ribu, kalau ramai sih dapat Rp200 ribu,” katanya.
Rehan (37) asal Rengasdengklok menuturkan, tidak perlu jauh-jauh kalau mau nunggang kuda, cukup ke Bojong Tugu. “Harganya standar sih, gak perlu punya kuda kalau pengen ngerasain nunggang doang mah,” pungkasnya. (mra)