
CARI INFORMASI: Sejumlah peserta didik mencari informasi perguruan tinggi di acara Karawang Edu Fair (KEF) 2020 di SMAN 1 Karawang.
Tak Bingung Pilih Jurusan, Siswa Miskin Bisa Kuliah
KARAWANG, RAKA – Generasi Z yang lahir antara tahun 1995- 2010 adalah generasi yang pertama terekspos internet ketika mereka lahir. Majunya teknologi komunikasi di era mereka tentunya punya keuntungan tersendiri, salah satunya dalam bidang pendidikan. Tak terkecuali bagi siswa-siswi SMA di Karawang yang tengah menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Saya yakin teman-teman punya android atau Iphone, dipakai sebaik mungkin cari beasiswa sebanyak mungkin,” ucap Ujang Purnama, alumni SMAN 1 Karawang yang tengah mengenyam pendidikan Doctoral Departement of Physiology, Anatomy and Geneties di University of Oxford, Inggris.
Hal itu dia sampaikan kepada ribuan siswa SMA Karawang yang mengikuti talkshow Karawang Edu Fair (KEF) 2020 di SMAN 1 Karawang, Sabtu (18/1). Hari berikutnya, Minggu (19/1), giliran Muhammad Afif Purwandi yang memberikan motivasi bagi para siswa SMA agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguran tinggi dan bisa berprestasi. Afif sendiri merupakan mahasiswa berprestasi tingkat nasional III 2019 program pascasarjana.
Ketua pelaksana KEF 2020 Zaky Mudzakir mengatakan, acara tersebut merupakan persembahan Ikatan Alumni SMAN 1 Karawang yang bertujuan untuk pemerataan informasi tentang perguruan tinggi. Mereka melihat di Karawang masih ada SMA yang kurang mendapatkan informasi tersebut. “Harapannya banyak teman-teman SMA yang mendapat informasi dan berminat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga kualitas SDM di Karawang meningkat,” terangnya kepada Radar Karawang, Sabtu (18/1).
KEF 2020 yang berlangsung selama dua hari itu bukan hanya menghadirkan pembicara yang kece, melainkan juga menghadirkan para kakak-kakak mahasiswa dari 28 perguruan tinggi se-Indonesia. Dengan begitu, semua siswa SMA yang hadir di KEF 2020 dapat mencari informasi dan bertanya langsung kepada mahasiswa seputar perkuliahan. Sebelumnya KEF 2020 juga menggelar roadshow perguruan tinggi ke 26 sekolah SMAN, SMKN dan SMAIT sejak 6 sampai 15 Januari.
Berbagai kegiatan lainnya juga hadir dalam rangkaian KEF 2020, seperti tryout berbasis komputer (CBT) yang diikuti 771 siswa pada 12 Januari lalu. Selain itu ada lomba akustik dan videografi untuk mewadahi bakat non-akademis para siswa. Tak sekadar memberi motivasi, KEF juga menyediakan beasiswa sebagai tindak lanjut acara ini untuk membantu calon mahasiswa yang kesulitan finansial. “Yang kami highlight juga ada beasiswa, itu kerjasama dengan Ikatan Alumni SMAN 1 Karawang, nanti mereka dapat uang pembinaan dari kakak asuh,” paparnya.
Meski sempat diiringi hujan saat pembukaan hari pertama, namun hal itu tak menyurutkan semangat para siswa. KEF yang digelar kedelapan kalinya ini terbilang meriah dengan terjualnya 3888 tiket. Berbagai tenan juga hadir untuk menyemarakkan acara seperti tenan makanan, permainan, dan kesehatan dari berbagai sponsor. “Semoga bisa memperbaiki mindset mereka tentang pentingnya pendidikan tinggi, sehingga bisa mewujudkan Karawang berdikari,” pungkasnya.
Anastasya Maurita Febryani (16) peserta KEF mengaku sebelumya masih bingung tentang teknis pendaftaran ke perguruan tinggi. Namun setelah bertanya kepada kakak-kakak mahasiswa, informasi yang diberikan telah dipahamimya. “Aku pengen ambil jurusan ilmu komunikasi, soalnya asyik aja gitu bisa ngobrol dengan masyarakat,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri dalam sambutannya berharap alumni SMAN 1 Karawang, menjadi inisiator untuk megajak alumni sekolah lainnya bekerjasama menggelar kegiatan positif seperti ini. Ia juga ingin Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dapat membuat program dan bersinergi dengan para alumni agar pendidikan di Karawang lebih maju lagi. “Dan nanti saya tantang ya, kalau misalnya ini terlalu sempit, kita tantang nanti pemda yang menyiapkan tempatnya,” tegasnya. (cr5)