Pasien ISPA Paling Banyak
Promkes UPTD Puskesmas Klari Ana Sugih
Puskesmas Klari Minta Masyarakat Jaga Kebersihan
KLARI, RAKA – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), salah satu penyakit yang mampu menyerang seseorang siapa saja. Untuk menghindari penyakit tersebut, warga diminta untuk mengenali gejala atau tanda-tanda serangan dari ISPA. Promkes UPTD Puskesmas Klari Ana Sugih mengatakan, ISPA merupakan salah satu penyakit yang menyerang pernapasan pada seseorang, bahkan ISPA menjadi kasus tertinggi yang mengganggu kesehatan warga. “Berdasarkan data pasien Puskesmas Klari saja, ISPA ini paling terbanyak dibandingkan penyakit lainnya,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Minggu (18/7).
Ia menambahkan, meskipun serangan ISPA dinilai sepele dan membaik tanpa adanya pengobatan, namun sangat mengganggu saat melakukan aktifitas atau saat bekerja seperti hidung tersumbat atau pilek, deman ringan, sakit kepala bahkan menurunkan nafsu makan. “Jika ini dibiarkan terlalu lama, maka tubuh akan kehilangan tenaga sehingga mengganggu pekerjaan kita sehari-hari,” tambahnya.
Ana mengaku, biasanya serangan ISPA pada seseorang akan memberikan tanda-tanda gejala seperti sakit pada tenggorokan, di mana tenggorokan akan terasa kering dan terasa sakit saat menelan. Hal itu dapat menjadi dasar untuk seseorang dalam memeriksakan diri sebelum penyakit tersebut merebah dan menyerang pada saluran pernapasan lainnya. “Artinya jangan menunggu sampai pilek, batuk-batuk atau demam, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat,” akunya.
Ia juga berpesan, jenis penyakit yang menghambat penapasan itu juga karena adanya virus yang ditularkan melaui kontak fisik dengan penderita penyakit ISPA lainnya. Salah satu cara yang mudah dan ampuh untuk mencegah penularan infeksi saluran pernapasan akut adalah dengan menjaga kebersihan diantaranya dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin serta membisakan gaya hidup sehat dengan pola tidur yang baik, makan gizi seimbang, dan rutin melakukan aktivitas fisik yang baik, serta menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi. “Kalau ini tercukupi, virus yang menyebabkan ISPA ini tidak akan mampu bertahan lama ditubuh kita,” pungkasnya. (mal)