Pedagang Ngeluh Omzet Sepi
SEPI: Pedagang di lokasi perkemahan sepi pembeli.
JAYAKERTA, RAKA – Ribuan peserta jambore ranting di bumi perkemahan Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, tidak membuahkan keberuntungan bagi para pedang. Ade misalnya, warga Katalaya, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, yang berjualan bakso mengatakan, berjualan di bumi perkemahan Jayakerta tidak seberuntung saat berjualan di kegiatan jambore ranting Rawamerta. Karena hari pertama pelaksanaan kemah di ranting Jayakerta yang diikuti 1048 siswa, hanya memperoleh penghasilan Rp400 ribu. Padahal biasanya sampai dapat Rp1 juta. “Di sini jarang ada yang beli, makanya banyak tiduran dibanding ngelayanin pembeli,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (25/9).
Saat berjualan di perkemahan ranting Rawamerta, lanjut Ade, dia sampai meraup penghasilan Rp5 juta dari mulai pelaksanaan sampai penutupan, begitupun saat berjualan di acara kemah Rengasdengklok penghasilan jualan lumayan banyak, tapi berbeda dengan di Jayakerta yang sepi pembeli. “Hari ini saja baru dapat Rp80 ribu, gimana mau untung banyak,” ujarnya.
Menurut Ade, setiap hari dirinya berjualan dari pagi sampai jam 12 malam, dan konsumen pun kebanyakan dari kalangan orang tua dibanding siswa. Adapun harga satu porsi baso sebesar Rp10 ribu, padahal itupun harganya tidak terlalu mahal alias normal, tapi tetap saja sepi pembeli. “Mungkin disini pedagangnya terlalu banyak juga, sehingga penghasilannya pun sedikit,” katanya.
Edah, warga Pebayuran Bekasi, yang berjualan pop ice merasakan hal senada dengan Ade. Penghasilannya lebih banyak di acara jamran Rawamerta dibanding jamran Jayakerta. “Biasanya penghasilan satu hari Rp1 juta. Tapi di sini baru dapat Rp200 ribu, kemarin dapat Rp500 ribu,” pungkasnya. (mra)