Uncategorized

Pejalan Kaki Rawan Tertabrak

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Jalan Badami-Loji tidak ramah terhadap pejalan kaki. Ketersediaan bahu jalan nyaris tidak ada, karena lebih dominan dikuasai truk besar. “Jalanan lebar seharusnya bisa digunakan buat jalur khusus pengguna jalan, setidaknya memisahkan antara pejalan kaki dengan pengguna kendaraan. Namun kenyataanya, jalan Badami-Loji terkesan tidak ada hak bagi pejalan kaki,” ucap Dian (28), warga Kampung Baregbeg, Desa Wanakerta, Jumat (8/3).

Hampir bisa dipastikan sebut Dian, pejalan kaki di jalan utama Badami-Loji diintai maut sewaktu-waktu, karena bahu jalan untuk pejalan kaki tidak ada. Apalagi pesepeda, hampir tidak ada ruang aman bagi pengguna sepeda. Sementara kendaraan besar kadang memakan bahu jalan. Padahal berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 131 ayat 1 menyatakan pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan dan fasilitas lain. Tapi hal itu sulit diwujudkan di jalan-jalan lingkar di Karawang. “Rawan tertabrak, apalagi siswa yang akan pulang sekolah,” katanya.

Maryam (31), warga lainnya mengatakan, hampir tidak ada bahu jalan yang aman bagi pejalan kaki apalagi pengguna sepeda di jalur utama Badami-Loji. Warga, sebutnya, harus hati-hati saat jalan kaki di bahu jalanan tersebut. Karena selain kurang lebar, marka jalan dan penerangan juga menjadi faktor buruknya pelayanan terhadap para pejalan kaki. “Jangankan hak untuk pejalan kaki, penunjang jalan utama lainnya juga masih banyak persoalan,” katanya.

Sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari antar anak ke sekolah, merasa tidak nyaman dengan jalan utama Badami-Loji. “Kalau jam pulang, kadang ada anak yang menggunakan jalan utama untuk jalan kaki, sementara mobil-mobil besar hilir mudik menghabiskan bahu jalan,” ujarnya.

Terpisah, Damuri (33) warga lainnya, mengaku jika bahu jalan untuk jalan kaki di lingkar selatan memang cukup pelik. Persoalan keamanan di jalur tersebut bukan tidak aman bagi pejalan kaki, namun juga bagi pengguna kendaraan lain. “Jika terus berlangsung seperti itu, bukan tidak mungkin ada korban, terutama bagi anak-anak yang sekolah. Pelebaran jalan memang sederhana, tapi itu sangat dibutuhkan,” pungkasnya.(yfn)

Related Articles

Back to top button