Pejuang Keluarga Berencana
SEMANGAT: Tim monitoring BKKBN tetap semangat menyadarkan masyarakat pentingnya ikut program KB.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Meski zaman sudah modern, tidak mudah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau mengikuti program keluarga berencana. Namun bagi tim monitoring Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), itu bukan berarti harus menyerah. Mereka tanpa lelah terus berjuang agar warga Karawang memahami pentingnya ikut program KB.
Maridah, koordinator SatPel PPKB Kecamatan Rengasdengklok mengatakan, ada dua jenis KB yang mulai digemari para ibu. Yaitu implan dan IUD. Kalau implan dipasang di bagian lengan dengan jangka waktu sekitar tiga tahun sekali, tapi untuk IUD itu dipasang di rahim dengan batas waktu kurang lebih 7 tahun sekali.
Sementara menurut keterangan data yang diberikan Maridah, jumlah pencapaian KB aktif sepanjang bulan Januari di wilayah Rengasdengklok yang menggunakan KB implan sebanyak 946 peserta, dan yang memakai IUD sebanyak 543. “Di Rengasdengklok masih banyak yang menjalankan program KB suntik dengan jumlah tidak kurang dari 10 ribu peserta,” katanya.
Nahrowi, Tim Monitoring BKKBN mengatakan kehadirannya di Puskesmas Kalangsari supaya pelayanan program KB ini lebih dekat dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Pihaknya mengaku sebelum pemasangan implan ataupun IUD ini diperiksa terlebih dahulu riwayat kesehatannya.
Kepala Puskesmas Kalangsari Daud Eka Permana mengatakan, program KB ini untuk kesejahteraan keluarga dengan dua anak cukup. Pihaknya berharap masyarakat turut menjadi bagian dari kepesertaan program KB ini. “Kalau di sini kebanyakan yang menggunakan implan dibandingkan dengan IUD,” pungkasnya. (mra)