Pemdes Doyan Duit, Pribumi Sulit Cari Kerja

KLARI, RAKA – Banyaknya pendatang yang masuk ke Karawang dipastikan akan menambah persaingan dalam dunia kerja. Oleh karenanya, pemerintah harus kerja keras bahkan hingga level desa untuk bisa memperjuangan warga pribumi. “Kalau di kami, semua perusahaan yang ada wajib menerima warga pribumi 70 persen, 30 persennya baru pendatang,” tegas Kepala Desa Duren, Abdul Halim, kepada Radar Karawang melalui ponselnya.
Ia menyampaikan, seharusnya, ketegasan itu diikuti oleh semua pemerintahan desa yang ada di Karawang, terutama desa-desa yang banyak berdiri pabrik atau industri. “Kalau yang lainkan (desa lain) doyan duit, makanya gak tertib,” ucapnya.
Bahkan, tambahnya, jika ada pabrik yang menerima warga luar Karawang lebih dari 30 persen, maka pihaknya akan meminta yang bersangkutan untuk keluar dari pabrik tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kehadiran industri memang memberikan dampak positif untuk warga Karawang. “Kalau di kami ini pasti ditegakan, silahkan saja cek ke pabrik-pabrik yang ada di Duren, gak ada itu (yang melanggar),” tegasnya lagi.
O
leh karenanya, ia mengaku tidak merasa khawatir meski banyak pendatang masuk ke Karawang termasuk ke Desa Duren. Karena kedatangan mereka juga merupakan hak mereka, tapi yang jelas semuanya harus mengikuti aturan yang ada. “Jadi gak ada dampak buruk untuk warga kami, berkaitan dengan ketenagakerjaan,” ujarnya.
Camat Klari M Rachmat juga menyampaikan, yang datang ke Klari mayoritas usia produktif terutama lulus SMA sederajat. “Anak-anak lulus SMA, mereka datang untuk cari kerja kebanyakan,” ujarnya. (zie)