Uncategorized

Pemilik Rumah Terdampak Minyak Meradang

KOTOR DAN BAU: Seorang warga Cemara I, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, sedang melihat kondisi belakang rumahnya yang terpapar limbah minyak. Selain kotor dan berbau, mereka juga tidak mendapatkan uang kompensasi dari Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE-ONJ).

Hirup Bau Menyengat, Tidak Dapat Kompensasi

CIBUAYA, RAKA – Tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE-ONJ) yang mencemari laut Karawang, tambak, hingga rumah-rumah warga, ternyata tidak semuanya mendapatkan kompensasi tahap I. Buktinya, banyak warga Cemarajaya tidak mendapatkan uang kompensasi padahal rumahnya rusak terkena minyak.

Omih (50) warga Cemara I mengatakan, selama ini belum mendapatkan kompensasi dari Pertamina, padahal saat air laut pasang, tempat tinggalnya dipenuhi limbah minyak. “Gimana tidak bau, orang limbahnya sampai masuk dapur rumah saya,” katanya.

Bukan hanya disusupi limbah, Omih juga harus menghirup udara tidak sedap, sehingga beberapa kali mendatangi pos kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatannya. Dia mengaku limbah minyak tersebut juga mengganggu kesehataan suaminya, yang sedang mengalami struk ringan. “Itu bapak sudah tidak bisa kemana-mana, ditambah harus mencium bau minyak,” katanya.

Rohani (48) warga Dusun Cemara I mengatakan, kompensasi yang akan diberikan pihak Pertamina kepada warga, belum datang juga. Padahal dia sudah menyerahkan fotocopy berkas yang dibutuhkan beberapa minggu lalu. “Katanya mau dikasih sumbangan, tapi mana belum ada sampai sekarang,” ujarnya.

Wanusuki, penggiat lingkungan mengatakan, Pertamina harus memperhatikan rumah warga yang terdampak ceceran minyak. Pasalnya limbah tersebut sampai ke pekarangan rumah bahkan masuk ke dapur, namun mereka tidak masuk dalam kategori penerima kompesasi yang diberikan Pertamina. “Penerima kompensasi diantaranya nelayan, petani tambak, petani garam, petani rumput laut, pedagang di tempat pariwisata, pengelola ikan dan pengepul. Sedangkan rumah yang terdampak di pesisir Karawang sampai sekarang belum masuk verifikasi,” tuturnya.

Menurutnya, warga yang rumahnya terdampak minyak mentah sedang menunggu kepastian terkait kompensasi yang akan diberikan. Pemerintah Kabupaten Karawang juga harus turut mendorong nasib warga yang terkena limbah minyak. “Jangan sampai hanya membaca di meja, mendengar dari sepihak saja, dan seharusnya turun langsung dong ke lapangan,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button