Uncategorized

Penampungan Tanah Merah Sutet di Setop

CILAMAYA WETAN, RAKA – PT Jawa Satu Power (JSP) akhirnya menghentikan menyetok tanah merah untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilamaya di kebun kosong di Dusun Ondang, Desa Tegalwaru, setelah warga mengeluhkan ancaman ispa dan rumahnya dibalut debu.

Sebelum masuk ke area lokasi proyek PLTGU Cilamaya, tanah merah transit dan ditampung sementara dari puluhan Dum Truck di lahan kebun Dusun Ondang Desa Tegalwaru hampir dua pekan terakhir. “Kamis malam sudah ada kesepakatan antara tokoh masyarakat, agama, pemuda dan Karang taruna disaksikan camat yang merekomendasikan untuk menyetop penampungan tanah merah di Desa Tegalwaru dan menganjurkan di bawa langsung ke tempat tujuan yang berjarak cuma 1 Kilometer,” ucap Kades Tegalwaru, Aruji Atmaja, Jumat (15/2).

Masalahnya, kata kades, bukan cuma debunya yang bisa menyebabkan ispa tapi juga jalan jadi licin. Pihaknya menghendaki agar secepat mungkin atau selambat-lambatnya 1 bulan tidak ada lagi tanah merah, baik secara lisan maupun SMS pihak desa juga sudah menyampaikan ke bos pihak perusahaan PLTGU atas keluhan warga atas hasil musawarah. “Warga dan pemerintah desa sudah sepakat, agar tanah merah tidak ditampung di Tegalwaru tapi langsung ke lokasi proyek PLTGU Cilamaya, jadi penampungan ini kita Setop,” katanya.

Aruji menambahkan, atas keluhan ini pihak perusahaan menyetujui untuk pindah lokasi dari Tegalwaru. Kosekuensinya kalau penyetopan ini tidak dilaksanakan tuntutan dari warga akan demo, dan pihaknya juga mohon maaf, khususnya kepada warga Ondang dan umum nya Tegalwaru yang lansung atau tidak langsung kena imbasnya atas pencemaran yang ditimbulkan kotoran tanah merah. “Kami himbau warga jangan bikin gaduh, insyaallah akan kelar, kita selesaikan dengan cara baik-baik,” katanya.

Eslxternal Affair Manajer PT Jawa Satu Power Tig Yulianto mengatakan, pihaknya dari JSP sudah berbicara langsung kepada Meindo untuk segera menyelesaikan persoalan ini dengan suppliernya secepatnya. Dari JSP, pesannya jelas semua, dimana kontraktor dan sub-kontraktor harus meminimalkan dampak negatif dari kegiatan dan berkomitmen penuh atas kegiatan yang dilakukan. Karena, pihaknya juga sudah diskusikan hingga level pimpinan untuk segera diatasi. “Saya berharap dalam waktu 2 hari ke depan, kotoran tanah sudah bersih dan tidak akan terjadi lagi,” pungkasnya. (rud)

Related Articles

Back to top button