Uncategorized

Pendapatan Sopir Angkot Turun Drastis

KLARI, RAKA- Merebaknya aplikasi ojek online serta akibat belum pulihnya roda perekonomian masyarakat, pendapatan sopir angkutan kota (angkot) menurun. Oleh karenanya, para sopir angkot di Karawang meminta pemerintah memperhatikan mereka.
Ermin (57), warga Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya mengatakan, sudah belasan tahun narik angkot.

Namun pendapatan setiap tahun selalu merosat, apalagi dengan adanya virus corona dan maraknya ojek online . “Semenjak adanya aplikasi Gojek dan Grab serta pandemi dan sekolah belum 100 persen tatap muka, pendapatan sopir angkot masih menurun drastis,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (25/1).

Ia mengaku, biasanya dari penghasilan angkot yang diterimanya sebesar ratusan ribu rupiah dari siswa dan masyarakat, sekarang hanya mendapatkan Rp50 ribu. “Bahkan pernah mendapatkan Rp30 ribu,” akunya. Sopir angkot lainnya, Dodi (45), warga Desa Duren, Kecamatan Klari mengaku, sudah tiga minggu ini, pendapatan hasil narik penumpang tidak sampai Rp50 ribu per harinya. “Sepi penumpang karena anak sekolah belum 100 persen tatap muka. Pendapatan per hari, tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Karena dapatnya kecil hanya Rp30 sampai Rp50 ribu, belum harus setoran ke yang punya mobil,” akunya.

Dirinya pun meminta kepada pemerintah daerah, semua sopir angkot yang ada di Kota Pangkal Perjuangan didata untuk diberikan bantuan kebutuhan sehari-sehari dan masuk dalam penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Harapannya, kita para sopir angkot diperhatikan, untuk menafkahi keluarga,” harapannya. (cr8)

Related Articles

Back to top button