Penerima Bansos Didata Ulang
RAPAT : TKSK dan PSM Kecamatan Majalaya saat melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan sosial yang ada di wilayah Kecamatan Majalaya.
MAJALAYA, RAKA – Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Ssosial Masyarakat (PSM) Kecamatan Majalaya lakukan verifikasi dan validasi ulang data warga yang mendapatkan program bantuan sosial. Hal itu dilakukan agar program tersebut bisa tepat sasaran.
TKSK Majalaya Azis mengatakan, berdasarkan surat edaran Bupati nomor 460/7431/Dinsos, setiap petugas sosial yang ada di setiap kecamatan dan desa wajib melakulan verifikasi serta validasi ulang terkait data warga yang mendapatkan bantuan sosial. “Untuk saat ini kita tengah melakukan pendataan ulang karena secara aturan pendataan ulang ini dilakukan setiap dua tahun sekali,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (9/12).
Ia menambahkan, pendataan ulang tersebut bertujuan agar program bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran yaitu kepada orang yang tidak mampu dan berhak untuk mendapatkan bantuan yang diberikan pemerintah. “Karena setiap tahun data ini akan berubah, mulai dari yang meninggal sampai warga yang sudah mulai membaik perekonomiannya, maka dari itu akan kita coret dan kita cari warga lain yang benar-benar tidak mampu, contohnya jumlah yang mendapat BPNT yang belum kita perbarui ada 2.300 orang, nah kemungkinan data ini bisa meningkat atau berkurang, kita lihat hasilnya nanti,” tambahnya.
Ia mengaku, pendataan tersebut dilakukan langsung olehnya dan para petugas PSM di setiap desa. Pihaknya mengaku pendataan tersebut diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Desember 2019 yang nantinya akan dilaporkan kepada bupati untuk selanjutnya disampaikan lagi ke Gubernur dan Kementrian Sosial. “Artinya data ini akan sampai langsung ke kementrian, makannya kita harus secepatnya selesaikan dan kita pastikan tidak akan ada warga miskin yang tidak terdata,” akunya.
Sementara itu PSM Desa Ciranggon Arya Sunarya mengungkapkan, perubahan data pendapat prorgram sosial mulai terlihat. Pasalnya beberapa warga yang pernah mendapat program bantuan kini ia coret karena perekonimiannya dinilai masuk kategori mampu. “Kemarin saja ada beberapa orang yang meminta untuk dicabut program bantuan yang ia dapatkan, katanya mereka sudah merasa mampu dan tidak berhak mendapatkan bantuan itu, ada juga yang memang kita cabut, dengan alasan karena mereka dinilai sudah memiliki kehidupan yang layak dibandingkan sebelumnya,” pungkasnya. (mal)