Pengguna KB IUD dan Implant Masih Minim
KLARI, RAKA – Petugas Lapangan Keluarga Berenaca (PLKB) Kecamatan Klari terus menggalakkan sosialisasi untuk menjaring dan mengarahkan warga beralih ke KB IUD dan Implant.
Intan Nuraeni, PLKB Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari mengatakan, hampir seluruh warga Desa Kiarapayung mengetahui jenis-jenis KB diantaranya KB suntik, pil, IUD dan Implant. “Sebenarnya mereka sudah tahu jenis dan bentuk dari KB itu sendiri,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (21/8).
Namun, tambahnya, tidak sedikit warga yang masih bertahan dalam menggunakan KB berjenis pil dan suntik, tentunya hal itu menjadi perhatian para petugas untuk terus memberikah pemahaman.
Menurutnya, kini masyarakat sedang diarahkan penggunaan KB berjenis IUD dan Implant, karena dinilai akan meminimalisir terjadinya kehamilan dibandingkan KB berjenis suntik dan pil. “Artinya bukan melawan takdir, tapi kalau memang mencegah kehamilan ya KB jenis IUD dan Implant itu lebih tepat,” tambahnya.
Masih dikatakanya, misalkan KB berjenis pil dan suntik dilakukan setiap 3 bulan sekali, bukan tidak mungkin jika pengguna tersebut lupa maka akhirnya hamil. Berbeda dengan KB IUD yang mampu bertahan sampai 5 tahun. “Sudah banyak kasus ibu rumah tangga yang lupa minum pil dan suntik akhirnya hamil, menurut saya itu sangat disayangkan, usaha untuk mencegah kehamilan jadi percuma,” katanya.
Ia berharap, warga menggunakan jenis IUD dan Implant, selain memiliki jangka waktu yang cukup lama, juga dinilai akan lebih aman dibandingkan KB berjenis suntik dan pil. “Karena ini juga menyangkut kesehatan ibu rumah tangga, tentunya ini dilakukan untuk kebaikan masyatakat juga,” paparnya.
Sementara itu, Rina (37), warga Dusun Rawaungu, Desa Kiarapayung mengungkapkan, sudah bebrrapa bulan lalu ia beralih ke KB IUD. “Sekarang cuma nunggu lima tahun ke depan untuk KB ulang, kalau suntik kemarin mah harus 3 bulan sekali, jadi ribet,” pungkasnya. (mal)