Uncategorized

Penyandang Polio Mahir Servis Handphone

GALANG DANA: Usmanto aktif dikegiatan sosial bersama rekan-rekannya.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Hidup dengan keterbatasan fisik bukan alasan untuk bermalas-malasan bekerja, tapi harus tetap beraktivitas seperti masyarakat pada umumnya.

Kondisi kaki yang tidak berfungsi sebagaimana kebanyakan orang, membuat Usamanto (41) penyandang polio asal Kampung Citeureup, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya masih tetap percaya diri menjalankan kehidupan.

Sejak usia 2,5 tahun Usamanto sudah menyandang penyakit polio akibat kecelakaan, meski seperti itu tidak membuat dirinya minder dengan teman sejawatnya. Sejak kelas satu sampai kelas tiga sekolah dasar (SD), dirinya harus mengenakan sepatu roda untuk berangakat ke sekolah, terlebih lagi setelah turun hujan dirinya harus digendong oleh temannya. “Saya kalau waktu sekolah suka terharu, soalnya inget sama temen saya yang sering gendong dari rumah ke tempat sekolah,” jelas Usmanto, kepada Radar Karawang, Minggu (14/6).

Kata dia, setelah menginjak kelas tiga SD pihaknya sudah mengenakan tongkat dan tak lagi digendong oleh temannya meski dalam keadaan hujan, lebih dari itu waktu seusia SD dirinya juga sudah terbiasa bergaul berserta temanya bahkan dia juga sering mengikuti pertandingan sepakbola. “Waktu kecil saya juga sering ikut main bola, tapi cuma jadi kiper aja,” katanya.

Setelah lulus sekolah tingkat SD, Usamanto mengaku langsung mengenyam pendidikan pesantren di wilayah Cilebar dan pada saat itu dirinya mulai merasakan malu, karena sudah mengenal perempuan tapi setelah menemukan calon istri dan bahkan sampai menikah sekarang ini dirinya sudah mulai percaya diri lagi. Tak lama di pesantren, Usmanto sudah mulai merantau ke luar Karawang dan pihaknya sudah mulai mengamalkan ilmu yang dipelajari selama di pondok. “Saya langsung ngajar ngaji di daerah Cikarang terus pernah juga ikut pelatihan tentang elektronik di daerah Bandung,” tuturnya.

Berkat mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pemerintah tersebut, Usamanto bisa membuka servis elektronik seperti televisi, kipas angin dan handphone, bahkan beberapa tahun yang lalu dirinya sempat keliling untuk menjajakan jasa itu dari kampung ke kampung. “Sekarang paling cuma menerima servis handphone aja itupun di rumah,” katanya.
Usmanto menambahkan, meski hidup dengan keterbatasan fisik, namun dirinya bisa melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain seperti mengikuti kegiatan bantuan sosial dengan sekemampuanya. Kemudian saat ini Usmanto tengah sibuk mengurus anaknya yang masih berusia kurang lebih dua tahun. “Istri saya kerja di luar negeri, sekarang saya lebih banyak mengurus anak,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button