Perbatasan tak Dijaga Lagi
BERDAGANG: Sejumlah pedagang memadati jembatan perbatasan Dengklok-Pebayuran.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Jembatan penghubung Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi tak lagi terdapat pemerikasaan check point, sehingga sejumlah pedagang mulai berjualan di sepanjang Jembatan Rengasdengklok dan Pebayuran.
Putra (30), warga Dusun Ciagem, Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta pedagang es cendol keliling mengatakan, baru pertama kali ini mulai berjualan kembali di jembatan penghubung dua kabupaten ini setelah beberapa lama ada pemerikasaan check point di perbatasan. “Karena banyak yang jualan jadi saya ikut aja, sebelumnya juga pernah jualan di sini,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (15/06).
Lebih lanjut kata dia, selama pemberlakuan PSBB dan terdapat chek point di dua perbatasan ini, pihaknya berjualan keliling dan mangkal di Pasar Rengasdengklok. Kemudian penghasilan menurun pun turut dirasakan oleh pedagang cendol itu selama wabah virus corona. Menurut dia biasnya setiap hari bisa membawa uang dua ratus ribu sampai dua ratus lima puluh ribu, tapi karena ada corona ini bisa membawa uang ke rumah di bawah seratus ribu. “Alhamdulillah baru pertama jualan disini baru dapat Rp130 ribu mulai normal lagi,” katanya.
Nana (55), warga Bojong Tugu Desa Rengasdengklok Selatan, pedagang aneka minuman mengatakan sudah dua hari ini tidak ada pemerikasaan atau check point di perbatasan ini sehingga dirinya sudah mulai kembali berjualan karena kata dia sudah lama tidak bisa jualan akibat PSBB. “Udah lama gak jualan ini juga tadi ada bantuan dua ratus langsung dipakai modal,” ujarnya.
Nana menambahkan terpaksa harus mulai berjualan kembali meski di tengah pandemi seperti ini, karena untuk kebutuhan hidup keluarga. Pihaknya mengaku sejak awal ramai virus corona dirinya sempat khawatir juga dengan virus tersebut, namun belakangan ini kehawatiran itu mulai berkurang. (mra)