Uncategorized

Pesawahan Rawet Masih Kering

CILAMAYA WETAN, RAKA – Menjelang musim tanam, sebagaian pesawahan di Kecamatan Cilamaya Wetan masih belum terairi. Di pesawahan Desa Rawagempol Wetan, kelangkaan air membuat petani geram.

Apalagi mulai hari Kamis lalu, sampai dengan hari Minggu besok, air yang berada di aliran Pintu Gebangmalang, Pintu Cikalong Nyengcle, Pintu Pasar Cikalong dan Pintu Kalenbuntu telah dikhususkan untuk mengairi sawah wilayah utara.

Petani sekaligus Kepala Desa Rawagempol Wetan Udin Abdulgani, mengingatkan agar Seksi Perusahaan Jasa Tirta II Telagasari tidak membuka balok-balok yang terpasang di beberapa pintu air. “Pak Seksi (petugas Seksi PJT II Telagasari), saya mohon agar balok-balok yang tadi pagi kami buka di LMB 6, diantaranya pintu Gebangmalang, Pintu Cikalong Nyengcle, Pintu Pasar Cikalong dan pintu di Kalenbuntu jangan ditutup dulu sampai hari Minggu, agar pesawahan kami di Rawagempol, Murba (Muara Baru) bisa garap tanah. Karena sampai saat ini masih nela atau garing,” katanya.

Terlebih, pesawahan yang berada di sebelah hulu, mulai dari Desa Banyuasih dan sekitarnya, Desa Cikalong, serta Desa Cikarang sudah teriairi. Bahkan ada sawah yang sudah ditanduri, airnya sudah full. “Kalau ditinggal dua minggu juga tidak akan kering. Dan saya harap Pak Seksi turun ke lokasi biar tahu kondisinya seperti apa,” ujarnya.

Sementara menurut Seksi PJT II Telagasari Dudung, sebagian air belum sampai ke area pesawahan Rawagempol Wetan. Karena pihaknya masih fokus mengairi pesawahan wilayah depan. “Kita airi dulu di depan (hulu), bertahap, menyelamatkan yang sudah tanam dan bibit. Lagian tanamnya serempak,” katanya.

Saat ini pihaknya sedang berusaha agar air sampai ke ujung hilir. Melalui personelnya, dia tiap melakukan piket malam untuk mengatur aliran air agar tidak ada yang mengganggu. “Ini juga lagi diusahakan agar air cepat nyampe ke ujung. Kalau tertib insya Allah air akan cepat nyampe sasaran,” imbuhnya.

Dia menambahkan, jika para petani tertib dalam melakukan tanam sesuai golongan, pihaknya pun tidak tidak kerepotan mengatur air, bahkan bisa mengatur airnya lebih mudah dan lancar. Apalagi sekarang musim kemarau panjang, airnya mesti dihemat.

Selanjutnya, untuk musim tanam ke depan pihaknya berupaya agar para petani melakukan tanam sesuai golongan air agar tidak berebut. Menurutnya, jika petani tertib tanam sesuai golongan, pengaturan airnya lebih mudah lancar. “Kami juga sebisa mungkin mengupayakan air sampai ke ujung, agar para petani dapat menggarap sawahnya,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button