Uncategorized

Petugas Puskesmas Ciampel Kewalahan

ANTRE : Pasien Puskesmas Ciampel antre di kursi yang disediakan, bahkan banyak yang terpaksa berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.

CIAMPEL, RAKA – Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ciampel tak pernah sepi, bahkan sebagian warga harus rela menunggu antrean di luar ruangan dengan jumlah kursi tunggu yang terbatas.

Kepala Puskemas Ciampel Asep Sunarya mengatakan, setiap hari ruang tunggu pelayanan Puskesmas tidak pernah kosong, karena rata-rata dalam sehari sebanyak 100 orang warga yang melakukan pelayanan pemeriksaan. “Ya setiap hari kondisinya memang begini, banyak warga yang diperiksa,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (30/12).

Ia menambahkan, saking banyaknya jumlah warga yang hendak diperiksa, sebagian warga harus rela antre di luar ruangan, karena ruangan serta jumlah kursi tunggu yang terbatas. “Padahal sudah kita tambah jumlah kursinya, cuma tetap saja kita juga terbatas dengan ruangan yang ada, makannya terpaksa sebagian warga harus nunggu di luar,” tambahnya.

Ia mengaku, bahkan sebagian petugas pelayanan harus rela bergiliran untuk istirahat. Karena jika tidak dilakukan sistem gilir, maka pelayanan akan semakin menumpuk sehingga warga harus lama menunggu antrean yang ada. “Ya sudah risiko kita sebagai petugas kesehatan, maka dari itu kita antisipasi saja supaya pelayanan bisa cepat,” akunya.

Selain itu ia mengungkapkan, berdasarkan data tiga bulan terakhir, mayoritas warga Ciampel mengalami ISPA, hal itu dikarenakan pergantian cuaca serta polusi udara. “Karena dari sepuluh penyakit tersebesar paling banyak ya ISPA, apalagi sekarang memasuki musim hujan juga sih,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga melakukan upaya melalui rapat-rapat desa atau kecamatan, agar masyarakat lebih ekstra menjaga kondisi kesehatan tubuh, salah satunya dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. “Jangan sampai semakin banyak juga warga kita yang terserang seperti pilek batuk, karena sifatnya menular dan bahaya untuk keluarganya,” katanya.

Sementara itu, warga Desa Kutapohaci, Sulastri Danawinata mengungkapkan, kedatangannya ke Puskesmas untuk memeriksa anaknya yang mengalami batuk pilek, meskipum harus rela menunggu antrean yang cukup lama. “Emang udah biasa sih kalau antre, ya mau gimana lagi soalnya kasihan anak saya tidak enak badan batuk-batuk,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button