Pilkades Curang, Penjara Menanti
KLARI, RAKA – H-1 pemilihan kepala desa (pilkades) menjadi waktu yang sangat krusial. Apapun bisa dilakukan untuk bisa memenangkan kompetisi meskipun dengan cara kotor.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak kepolisian, muspika dan panitia pilkades meningkatkan intensitas pengawasan di lapangan. Meski demikian, saat ini belum ditemukan kecurangan yang terjadi baik dilakukan oleh calon maupun tim sukses kades.
“Sampai sekarang belum ada info (pelanggaran) mudah-mudahan kondusif,” ujar Kapolsek Klari Kompol Relisman Nasution, kepada Radar Karawang, Jumat (9/11).
Ia juga pernah menyampaikan, pihaknya akan sekuat tenaga untuk bisa menjaga keamanan pilkades. Di Kecamata Klari termasuk paling banyak desa yang akan mengelar pilkades yaitu lima desa. Oleh karenanya, ia menyebar anggota untuk bisa melakukan pengawalan secara ketat. “Kita pantau, kalau ada unsur pidana, ya kita proses,” tegasnya.
Camat Klari M Rachmat menyampaikan, persiapan pilkades berjalan lancar. Bahkan dali lima desa yang akan mengelar pemungutan suara pilkades, sudah sekitar 90 persen beres. “Alhamdulillah persiapan administrasi sudah hampir beres, lagi pembuatan TPS, tadi (kemarin) keliling ke lima desa,” terangnya.
Ia juga mengaku mewanti-wanti kepada setiap panita, calon, tim sukses termasuk warga agar menjaga kondusifitas. Karena pilkades merupakan hajat bersama yang harus terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada. “Mudah-mudahan lancar, termasuk setelah pemilihannya, mohon doa dan dukungannya,” ujarnya.
Saat disinggung mengenai potensi kecurangan yang mungkin terjadi dalam pilkades. Seperti politik uang, membeli surat suara agar pemilik surat suara tidak datang ke TPS dan kecurangan-kecurangan lainnya, ia menyampaikan semuanya sudah diantisipasi. “Kalau soal itu (kecurangan pidana) silahkan konfem ke polisi saja,” tambahnya.
Ketua Panitia Pilkades Duren Aang menyampaikan, jauh-jauh hari panitia selalu mengingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan kecurangan dalam pilkades. Karena dampaknya akan merusak tatanan sosial masyarakat desa. “Kami sudah sampaikan sosialisasi, terutama pada calon kades dan tim sukses, agar tiadk melakukan kecurangan,” terangnya. (zie)