PKBM Tunas Baru Waspadai Bahaya Narkoba
PEMBINAAN: Ketua PKBM Tunas Baru Ahmad Nazarudin berikan arahan pada warga binaannya.
JATISARI, RAKA- Kemajuan teknologi informasi tak selamanya memberikan dampak positif, tapi juga ada dampak negatifnya. Salah satunya jadi media penyebar berita bohong atau hoaks.
Warga binaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Baru Jatibaru, Kecamatan Jatisari diwanti-wanti untuk tidak menyebarkan ataupun mengakses berita hoaks. Informasi yang salah akan berakibat pada tindakan yang salah. “Berita hoaks saat ini marak, terutama yang beredar di dunia maya. Baik soal agama, sosial maupun soal politik,” kata Ketua PKBM Tunas Baru Jatibaru Ahmad Nazarudin, pada Radar Karawang, Jumat (6/9).
Guna membenting warga binaannya dari informasi hoaks, dia mengundang aparat kepolisian dari Polsek Jatisari untuk memberikan arahan, agar warga binaannya bisa memilah dan memilih mana informasi yang benar dan mana yang tidak. “Tiap bulan kita mengadakan pembinaan pada warga belajar, di luar pembelajaran yang rutin. Kali ini, kami mengundang aparat kepolisian, untuk memberikan wawasan pada warga binaan terkait masalah hoaks,” tuturnya.
Ada 38 warga binaa dari Paket B dan Paket C yang mengikuti pembinaan tersebut. Tak hanya soal berita hoaks, terus Nazar, aparat kepolisian juga membeberkan soal aturan lalu lintas. Soalnya, saat ini masih banyak pengguna kendaraan yang tak meliki syarat kelengkapan berkendara yang tidak lengkap. “Tanya pada nanya juga soal aturan lalu linta, kenapa ditilang dan lainnya. Anak-anak antusias tanya jawab dengan polisi,” ucapnya.
Selain itu, tambahnya, masalah narkoba juga dibahas. Warga binaan yang masih diusia remaja, sangat rentan terjerumus pada narkoba. Oleh karena, perlu dibekali dengan pengetahuan agar mereka tak menyalahgunakan narkoba. “Soal narkoba juga tadi dibahas. Ini penting, untuk membentengi warga binaan dari serangan narkoba. Soalnya masih pada remaja,” ujarnya.
Nazar mengungkapkan, pembinaan ini dilakukan sebulan sekali. Setiap bulan, pemateri yang dihadirkan berbeda-beda. “Sekarang kami undang dari kepolisian, bulan depan beda lagi, dari instansi yang lain. Supaya anak-anak memiliki pengetahuan,” pungkasnya. (asy)