Polisi Belum Tahu Kasus Pelecehan Seksual Bocah SD
SIMPANG SIUR: Suasana di Puskesmas Rengasdengklok siang kemarin.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Seorang bocah SD di Rengasdengklok dikabarkan jadi korban pelecehan sekasul yang dilakukan salah seorang pedagang. Namun belum ada laporan yang masuk kepada pihak kepolisian.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Karawang di Puskesmas Rengasdengklok menyebutkan, pada Kamis (24/10) malam, ada sekelompok warga yang mendatangi puskesmas sambil membawa bocah yang diduga korban pelecehan seksual. “Memang benar tadi (kemarin) malam ada anak kecil sama bapaknya dan banyakan datang ke sini,” ujar Gina, saat dihubungi Radar Karawang, Jumat (25/10).
Namun petugas UGD Puskesmas Rengasdengklok Heri mengatakan, dari data absensi pasien UGD, pada Kamis (24/10) malam tidak ada tindak medis yang dilakukan terhadap siswa SD yang diduga korban pemerkosaan. Bahkan pihaknya belum mendengar kejadian tersebut. “Kalau di sini tidak ada, mungkin kalau di bawah umur itu coba ditanya ke poli anak,” katanya.
Sarah, Perawat Puseksmas Rengasdengklok, membenarkan adanya dugaan korban pelecahan anak kelas satu SD yang dibawa ke puskesmas untuk dilakukan tindakan visum. Namun di puseksmas tidak ada alat visum, sehingga korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Rengasdengklok. “Dia (pihak keluarga) tidak bilang dari SD mana-mananya, cuma bilang siswa kelas satu saja. Kebetulan saya tidak menanyakan (alamat) keluarganya, cuma pelakunya katanya yang di tikungan (pertigaan) Tugu Proklamasi,” katanya.
Menurut Sarah, kemarin malam banyak pemuda di Puskesmas Rengasdengklok untuk mencari pelaku korban pelecehan seksual di sekitar Tugu Proklamsi. Namun dapat dicegah oleh salah satu petugas puskesmas, karena khwatir terjadi hal yang tidak diinginkan. “Malam juga banyak pemdua sini yang datang ke Puskesmas mau menjarah tukang sepatu (yang diduga pelaku), tapi sama petugas di sini dilerai (gak boleh),” tambahnya.
Sementara itu, saat Radar Karawang mendatangi kantor Polsek Rengasdengklok, berpapasan dengan Korwilcambidik Rengasdengklok Rusta Anzela. Dia mengaku, pihaknya sedang berupaya mencari keterangan yang sebenarnya terkait dugaan pelecehan seksual terhadap siswa SD yang berada di wilayah Rengasdengklok. Menurut Rusta, seharusnya orang tua yang diduga korban pemerkosaan mengadu ke pihak sekolah. “Saya juga belum tahu, makanya sedang menugaskan (Pak) Nursin untuk mencari (dugaan korban pelecehan seskusal) ke beberapa sekolah,” katanya.
Petugas Polsek Rengasdengklok Aiptu Ayi Suparli, mengaku, sampai saat ini belum ada laporan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. “Yang jelas di kepolisan tidak ada (tidak menerima) penyerahan laporan,” pungkasnya. (mra)