Karawang

Disdik Salahkan Orang Tua

KARAWANG, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang rupanya kesulitan untuk mengatasi banyaknya pelajar menggunakan motor ke sekolah. Instruksi ke sekolah-sekolah agar melarang siswanya mengendarai motor tidak digubris, begitu pun akses transportasi masal masih jauh panggang dari api.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Nandang Mulyana bahkan menyalahkan orang tua yang memberi fasilitas motor kepada anaknya untuk pergi ke sekolah. “Ini menurut saya kurang tepat. Saya hanya bisa menghimbau agar orang tua tidak memfasilitasi anaknya membawa motor,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Kamis (28/3).

Ia melanjutkan, selain siswa SMA dan SMK, pelajar SMP juga sudah terbiasa membawa motor ke sekolah. Agar persoalan ini selesai, kata Nandang, orang tua harus mau mengantarkan anaknya ke sekolah. Dia mencontohkan, orang tua yang bekerja sebagai PNS bisa mengantarkan anaknya dulu ke sekolah sebelum ke tempat kerja. “Misal kerjanya pukul 08.00, maka pukul setengah tujuh pagi antar anak dulu ke sekolah. Jadi jangan punya alasan (karena) kerja (tidak bisa mengantar anak) karena waktu bisa disesuaikan,” tuturnya.

Menurutnya banyak manfaat yang diperoleh jika orang tua mengantar anaknya ke sekolah. Diantaranya ada ikatan emosional antara anak dengan orang tua. “Orang tua sekarang jarang ketemu anak. Berangkat pagi, pulang malam. Minimal berangkat sekolah atuh pendekatannya,” ujarnya.

Disdik, kata Nandang, sudah menginstruksikan sekolah-sekolah agar melarang siswa membawa motor. Tapi persoalan lain muncul, yaitu belum adanya transportasi masal yang menjangkau seluruh sekolah. “Hal itu (transportasi masal) agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas. Kalau pelajar naik motor, nanti terjadi multi efek seperti kecelakaan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pengadaan transportasi masal harus berkordinasi dengan Dinas Perhubungan. “Kalau siswa terlambat ke sekolah, siapa yang bertanggung jawab,” katanya.

Agar mendapat efek jera, kata Nandang, kepolisian juga harus ikut serta. Artinya harus menindak tegas setiap pelajar yang kedapatan membawa motor ke sekolah. “Kepolisian harus tegas. Kalau ada siswa bawa motor harus ditangkap supaya kapok,” katanya.

Mengenai tempat parkir di sekolah, menurutnya itu sama saja dengan mendorong siswa agar membawa motor ke sekolah. “Itu tidak tepat ada parkir di area sekolah. Itu juga persoalan,” katanya. (apk)

Related Articles

Back to top button