Putus Rantai Penularan TB
TELUKJAMBE TIMUR , RAKA – Penderita tuberkulosis (TB) semakin meningkat. Perlu peran berbagai pihak untuk menanggulanginya, salah satunya melibatkan Civil Society Organization (CSO). Keberadaan CSO ini untuk memutus mata rantai penularan TB.
Untuk meningkatkan kapasitas CSO dalam penanganan kasus TB, Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama (LKNU) Kabupaten Karawang bekerjasama sama dengan TBC Community, PKPU Human Intiative, Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Karawang , serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melatih kader TB sebelum terjun ke masyarakat melakukan advokasi. “Peserta diajak proaktif dalam mengikuti kegiatan ini. Diantara kegiatan yang dilakukan adalah diskusi. Dalam diskusi ini peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diajak untuk menganalisa berbagai permasalahan terkait TB, mulai dari permasalahan-permasalahan yang muncul hingga bagaimana alternatif solusi yang ditawarkan,” beber ketua pelaksana Khadziyatul Fildah Rusdina, kepada Radar Karawang, Senin (24/6).
Dirinya pun menegaskan, sebelum melakukan advokasi, CSO harus tahu benar dasar-dasar advokasi dan mengapa harus melakukan advokasi. Bagaimana tahapan-tahapan advokasi, serta kegiatan-kegiatan proses advokasi dilakukan. Diterangkannya, penderita TB saat ini semakin meningkat. Dan harapannya dengan adanya kegiatan itu, masyarakat diingatkan agar mau hidup sehat dan perduli sesama.
Dalam kegiatan ini, salah satu yang menjadi pembicara dan fasilitator H. Wahyudin, dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Kegiatan lebih banyak diisi dengan diskusi dan praktik langsung. Dia berharap, Untuk meningkatkan penemuan penderita TB, bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Dia pun menuturkan bahwa apa yang dilakukan adalah program baru. Karena butuh dukungan dari semua pihak. Dia dan kader mencoba mensosialisasikan program TB tersebut ke daerah prioritas. Mengingat terduga TB cukup banyak yang belum tertangani. Ini tentu akan berpotensi untuk menularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya.(yfn)