Rela Antre Berjam-jam untuk Kartu BPNT
TUNGGU GILIRAN: Calon penerima BPNT antre menunggu giliran dipanggil petugas pendistribusi. Warga yang datang merupakan calon penerima tambahan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kuota tambahan dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk warga Rengasdengklok, diselenggarakan di satu titik akibatnya warga harus ngantre berjam-jam dan berkerumun di tengah pandemi.
Penerima manfaat BPNT tambahan, Nalim (58), warga Dusun Krajan Selatan, Desa Karyasari mengaku untuk mendapatkan buku rekening dirinya sudah datang di Kecamatan Rengasdengklok sekitar pukul 10 pagi dan sampai pukul satu siang pun dirinya belum juga dipanggil. “Ngantre aja di sini soalnya tadi desa lain dulu, gak tahu mau ngantre kaya gini,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (22/06).
Nalim mengaku baru kali ini mendapat BPNT, padahal sekian lama dirinya sudah berharap karena hanya seorang kuli membuat bata dengan usia yang sudah di atas 50 tahun, lebih dari itu pihaknya memiliki anak yang masih kecil. “Sekarang buat bata juga kaya dulu ramai soalnya udah banyak hebel,” ujarnya.
Andun, ketua RT 16 Dusun Krajan Selatan, Desa Karyasari mengaku warga yang mendapatkan BPNT susulan ini sebanyak 12 orang dari tiga RT. Meski demikian dirinya menilai mayoritas warganya mendapat bantuan dari pemerintah walaupun ada beberapa warga tidak mendapatkan BPNT seperti ini. “Tapi kan yang gak dapet BPNT mereka kebagian bantuan Covid-19 itu,” katanya.
Toni, Pendamping Sosial Masyarakat (PSM) Karyasari mengaku jumlah keseluruhan warga Karyasari yang mendapat BPNT tambahan ini sebanyak 320 orang, namun untuk data sebelumnya dirinya tidak mengetahui dengan alasan baru menjabat sebagai PSM.
Sementara Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Rengasdengklok, Rosmawati belum dapat dimintai keterangan terkait pendistribusian buku rekening warga penerima manfaat BPNT. “Bentar yah kalau sudah selesai, yah kapan kalau besok selesainya, sekarang verifikasinya sudah kartunya berapa kita tidak tahu, berapa yang masuk kita kan tidak tahu,” singkatnya. (mra)
