Sawah dan Tambak Udang Rusak
HANTAM RUMAH : Rob Cilamaya menghantam sejumlah rumah warga. Saat ini warga was-was karena takut rob susulan terjadi.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Memasuki musim penghujan, masyarakat diimbau agar lebih waspada. Terlebih setelah alam menunjukan eksistensinya dengan dua kejadian di pesisir Utara Karawang.
Diantaranya air laut yang mulai naik ke permukaan atau rob, serta jatuhnya ranting pohon di ruas jalan umum Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan yang menyebabkan kemacetan.
Menurut Satgas BPBD Cilamaya Wetan Aan Susanto, ruas jalan di Desa Mekarmaya, jalur Cilamaya sempat dibuat macet dengan jatuhnya ranting pohon. Diduga akibat lapuknya batang kayu disertai terpaan angin, ranting pohon di tepian jalan itu jatuh dan sempat menghalangi pengendara jalan. “Karen lapuk, ditambah kena angin,” ujar Aan.
Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban luka maupun korban jiwa, hanya saja para pengendara sempat dibuat macet. Diperkirakan, jatuhnya ranting pohon itu sekitar pukul 13.00 WIB dan berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.30 WIB. “Alhamdulillah gak ada korban ketimpa,” ujarnya.
Sementara kejadian air pasang terjadi di pesisir pantai, diantaranya Pantai di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan dan di Pantai Tanjungbaru Kecamatan Cilamaya Kulon. “Kita baru dapet informasi di dua lokasi itu, saat ini kita sedang mengecek lokasi Pantai Muarabaru,” terangnya.
Di tempat berbeda Kepala Desa Muarabaru Ato Sukanto mengatakan, air pasang rob menerjang pemukiman warga. Tidak parah memang, hanya saja limpahan air laut membanjiri area pesawahan dan hektaran tambak udang maupun bandeng milik warga. “Kejadian air rob sekitar pukul 09.00 pagi, sawah dan tambak dibanjiri air rob,” katanya.
Saat ini warganya sedang berupaya membuang air laut yang masuk ke area pesawahan dan tambak. Apalagi proses tanam padi di Desa Muarabaru belum lama tanam.
Ia memperkirakan masih bisa diselamatkan jika volume air di saluran irigasinya diperbesar. “Ada yang baru tandur, ada juga yang sudah ‘beukah’. Jadi kita minta untuk saluran irigasi diperbesar untuk mendorong keluarnya air laut, supaya tergantikan dengan air irigasi,” pungkasnya. (rok)