Sawah Rawamerta Terancam Gagal Tanam
RAWAMERTA, RAKA – Entah apa lagi yang mesti di lakukan para petani agar proses bercocok tanam padinya bisa berhasil. Pasalnya, berkali-kali melakukan tanam padi, puluhan hektar tanaman usia vegetatif di perbatasan Kecamatan Rawamerta dan Majalaya, kembali di serang hama wereng.
Di katakan salah seorang petani, Rasim (42), sawah garapannya yang baru berusia sekitar 2 minggu telah menguning di serang hama wereng. Melihat kondisi tanaman padinya, nampak jelas sudah tidak bisa di obati. Satu-satunya cara yaitu dengan melakukan tanam ulang. “Ya kalau melihat kaya gini mah sudah gak ketolong lagi, mesti di traktor lagi,” ujarnya lesu, Rabu (19/3) kemarin.
Ia mengaku, tanaman padinya yang lalu di serang hama tikus ketika sudah berusia 2,5 bulan, dan terpaksa di biarkan karena merasa jengkel, karena di pastikan gagal panen. Bahkan, dirinya harus puas memanen sisa padi serangan hama tikus. Ketika ada harapan baru untuk bertanam, saat ini, ternyata malah semakin parah, usia padi yang baru 2 minggu di tanam sudah di serang hama wereng, sehingga daun tanaman baru semai dan tandur itu menguning. “Kemarin tikus, sekarang wereng, bingung, ” keluhnya.
Hal sama dikatakan pemilik sawah, Maman, area pesawahan yang ia miliki berdekatan dengan sawah garapan Rasim di perbatasan Desa Kutawargi dan Desa Sarijaya, namun hampir merasakan nasib yang sama. Meski terkena serangan hama wereng, namun sawah miliknya tak terlalu parah. “Kalau misalkan telat beri obat, bisa jadi punya saya juga habis semua,” ujarnya.
Menurutnya, beginilah nasib petani di bawah, banyak tantangan saat melakukan tanam padi. Selain harus punya modal yang cukup, kesiapan mental melawan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) juga di pertaruhkan. Karena, mau tidak mau ketika tanaman padi di serang hama, nyesek di dada pasti kerasa. “Sawah ini satu-satunya harapan usaha petani. “Makanya kita selalu berharap agar para petinggi bisa mempunyai perhatian lebih terhadap para petani,” pungkasnya. (rok)