Uncategorized

Setiap Hari Pasien Corona Meninggal

KARAWANG, RAKA – Virus corona terus bikin susah warga Karawang. Keberadaannya masih ada, meski kini protokol kesehatan sedikit lebih longgar.
Tercatat selama satu minggu ini, dalam setiap hari ada saja pasien yang terpapar virus tersebut yang meninggal. Dalam dua hari terakhir total sudah ada enam orang pasien meninggal. Meski di sisi lain jumlah yang sembuh juga tidak kalah membahagiakan. Kemarin saja ada 65 orang yang kembali sehat.
Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19 dengan cara disiplin protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. “Yang harus kita lakukan ialah disiplin prokes, terutama memakai masker serta mempercepat vaksinasi dosis 2 dan vaksinasi lansia,” tandasnya.
Secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah 15.829 orang yang terdiri 15.587 transmisi lokal dan 242 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Sehingga angka kumulatifnya terus meningkat melebihi 5,5 juta orang sembuh atau tepatnya 5.589.057 orang (93,7%). Sejalan itu, kasus aktif atau pasien positif yang membutuhkan perawatan medis, berkurang 10.046 kasus sehingga kumulatifnya menurun menjadi 219.688 kasus (3,7%). Lalu, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen) bertambah 5.922 kasus terdiri 5.637 transmisi lokal dan 285 PPLN. Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga kemarin mencapai 5.962.483 kasus.
Terkait hal tersebut Anggota Komisi IX DPR Elva Hartati mengatakan Indonesia saat ini memang menuju ke kondisi yang jauh lebih baik untuk kasus Covid-19. “Hal ini tentu tak lepas dari upaya vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah selama ini dan peran serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,” kata Elva Hartati
Elva juga mengakui sebaiknya transisi dari pandemi Covid-19 ke endemi tidak terburu-buru. “Hal ini dikarenakan proses transisi menuju endemi itu artinya bukan berarti kasus Covid-19 tidak ada sama sekali tapi tetap kasus itu akan ada,” tuturnya.
Dia mengatakan tentu membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menghilangkan sebuah penyakit. “Maka kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pemerintah bersama para ahli sedang melakukan pembahasan untuk menentukan indikator yang terbaik agar betul-betul mencapai ke arah kondisi endemi. “Yang paling penting pada saat endemi, walaupun kasusnya ada, dia tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini di mana hampir aktivitas – aktivitas kehidupan kita, kehidupan sosial, kehidupan beragama, pariwisata ini tidak terganggu dengan adanya kasus Covid-19,” jelasnya.
Dia berpendapat bahwa Indonesia saat ini sudah dalam proses transisi perubahan pandemi menjadi endemi. “Proses transisi itu sejalan dengan kebijakan pelonggaran-pelonggaran yang diputuskan pemerintah,” pungkasnya. (psn)

Related Articles

Back to top button