Sejumlah Rumah Rusak Disapu Angin
Kerugian Mencapai Rp80 Juta
KARAWANG, RAKA- Selah jalan amblas dan longsor, bencana di Karawang Selatan belum berakhir. Sejumlah rumah milik warga Kampung Cacaban Rt 001 Rw 001 Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru Karawang rusak setelah disapu angin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin menyampaikan, peristiwa terjadi pada hari Rabu (13/10). Kejadian ini terjadi saat hujan disertai angin kencang. ”Tiga rumah rusak ringan akibat hujan deras disertai angin kencang milik Eri, Deden, dan Nenti,” katanya.
Diteruskannya, peristiwa tersebut korban terancam sebanyak 3 KK dan 7 jiwa. Namun, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. ”Upaya yang telah kita laksanakan Satgas PB BPBD asesmen ke lokasi Kejadian bersama aparat desa,” paparnya.
Yasin menambahkan, sementara kebutuhan mendesak untuk saat ini Perlengkapan masak, makanan siap saji, dan lain-lain. ”Adapun taksiran kerugian sekitar Rp80 juta,” paparnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kampung Parakanbadak, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, tidak hanya menyebabkan longsor dan banjir, tapi juga mengakibatkan jalan sepanjang 30 meter amblas. warga Kampung Parakanbadak, Arif mengaku jalan amblas kerap terjadi di desanya jika musim hujan datang. “Saya sudah empat tahun tinggal di sini, tahun 2020 juga terjadi (jalan amblas),” ungkapnya.
Dia melanjutkan, selain membahayakan, jalan amblas juga mengakibatkan saluran air warga terputus. “Otomatis saluran air tersendat. Ini merugikan warga, terutama bagi saya yang tidak bisa menyiram tanaman toge,” tuturnya.
Camat Tegalwaru Mahpudin mengatakan, perbaikan jalan amblas tersebut akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Kemarin pagi sekitar pukul 09.00, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang bersama tim telah mendatangi lokasi untuk meninau lokasi amblas. “Bencana ini sudah sering kali terjadi setiap hujan deras tanpa berhenti,” ujarnya.
Ia melanjutkan, akibat peristiwa ini, saluran air warga terputus. Akibatnya sejumlah warga yang mengandalkan saluran tersebut kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau untuk jalan yang longsor tidak mungkin diperbaiki menggunakan anggaran desa. Perbaikan saluran air untuk masyarakat juga sudah termasuk ke dalam hitungan anggaran perbaikan dari PUPR,” pungkasnya. (nad/asy)