Uncategorized

Sekeluarga Dikucilkan Warga

RENGASDENGKLOK, RAKA – Keluarga lelaki berusia 62 tahun berinisial AM asal Rengasdengklok syok, karena meninggal setelah terpapar corona. Pemakaman pun dilakukan seadanya seperti halnya pasien corona lainnya. Keluarga tidak dapat mengantar ke peristirahatan terakhir.

Pihak keluarga korban kasus corona mengatakan tidak menyangka bahwa almarhum terpapar virus tersebut. Padahal sebelum ramai corona pun, almarhum sudah memiliki penyakit jantung bahkan sudah beberapa kali berobat ke rumah sakit. Kemudian almarhum juga tidak memiliki perjalanan kemana-mana, dan tidak lama sebelum meninggal ini almarhum menderita struk. “Gak tahu (karena apa) tapi kata pihak rumah sakit mah corona,” jelas pihak keluarga almarhum yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Radar Karawang, Selasa (14/4).

Ia melanjutkan, keinginan pihak keluarga, almarhum dimakamkan di wilayah Rengasdengklok, agar mudah untuk ziarah kubur. Namun apa daya karena pihak rumah sakit tidak memperbolehkan untuk dikuburkan di Rengasdengklok, sehingga hanya dua orang dari keluarga almarhum yang mengikuti prosesi pemakaman jenazah. “Sama sekali gak boleh (ikut) katanya diprosedurnya harus dua atau tiga orang saja, gak boleh lebih,” kata pihak keluarga.

Saat ini keluarga almarhum juga dikucilkan oleh sejumlah warga setempat, bahkan ada orang yang hendak melayat ke rumah almarhum pun harus pulang kembali. Bahkan anak kecil dari keluarga almarhum juga ikut dikucilkan saat bermain. “Udah mah kita kemusibahan diusirin, dikucilin. Kita udah dilab semua, semua anak ibunya negatif,” kata pihak keluarga almarhum.

Nana Supriatna, kepala Desa Rengasdengklok Utara membenarkan ada warganya yang meninggal dunia, namun sampai saat ini dirinya tidak mengetahui penyebab pasti atas meninggalnya almarhum. “Saya sudah berkunjung ke rumahnya,” katanya.

Kasi Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Rengasdengklok Ridwan mengatakan, pihak puskemas sudah mengunjungi keluarga almarhum, dan dari pihak desa setempat juga sudah memberikan bantuan. Sebelum almarhum dirawat di rumah sakit, kata Ridwan, pada hari Sabtu (11/4) almarhum sempat masuk ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Rengasdengklok, dan hari itu juga langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. “Di Puskesmas itu dia masuknya pasien tinggi paru sudah pengobatan, sudah dicek MDR (Multi-drug Resistant) ke Bandung dia negatif, cuma keluhan terakhir dia sesak napas. Dirujuklah ke RSUD untuk antisipasi,” katanya.

Kemudian informasi yang diterima Ridwan, lebih dari satu tahun almarhum memiliki penyakit paru dan alamarhum juga sudah melakukan pengobatan penyakit paru. (mra)

Related Articles

Back to top button