Uncategorized

Sempat Ditipu Pedagang Bahan Pakaian

RINTIS USAHA: Muhamad Tubagus Muwahid merintis usaha konveksi untuk memberdayakan pemuda di lingkungannya. Usaha ini dia pilih karena dinilai potensial, karena selalu dibutuhkan masyarakat.

JAYAKERTA, RAKA – Muhamad Tubagus Muwahid (25), pemuda asal Dusun Cibenda, Desa Makmurjaya, Kecamatan Jayakerta memilih usaha konveksi untuk memberdayakan pemuda sekitar dan memanfaatkan masa mudanya. Usaha itu sudah digelutinya sejak Februari 2020.

Berawal dari bergaul dan banyak teman nongkrong, Bagus sapaan akrab Muhamad Tubagus Muwahid, terinspirasi untuk membuka usaha konveksi. Bagi dia, dua usaha yang potensi tidak ada habisnya yaitu sandang dan pangan. Tapi, dia lebih memilih jalan untuk bergelut di dunia konveksi karena belum memahami lebih dalam dunia pangan, selain itu bisnis makanan juga ada masa kadaluarsanya atau basi berbeda dengan sandang. “Saya melihat dunia sandang itu sampai kapan pun tidak akan pernah berhenti. Ternyata yang tidak akan ada matinya itu dunia sandang dan pangan,” jelasnya, kepada Radar Karawang, saat ditemui di tempat usahanya, Minggu (8/11).

Lebih lanjut kata dia, alasan lain memilih usaha konveksi ini, karena melihat sekarang banyak organisasi atau komunitas bermunculan, sehingga secara otomatis mereka akan membuat seragam. Pihaknya mengakui meski banyak peluang dalam bisnis konveksi ini, tapi akan lika-liku problem dalam usaha itu selalu ada, hingga dirinya juga sempat kena tipu. “Banyak (kendala), namanya usaha jatuh bangun pernah dibohongin seperti belanja bahan, karena awam jadi ketipu kaya harga murah tapi dimahalin,” ujarnya.

Menurut Bagus, jatuh bangun dalam usaha itu hal biasa, sehingga tidak terpikirkan bagi dia untuk mundur dan tidak melanjutkan usaha yang sudah dimulainya sejak awal tahun 2020 ini. Karena kata dia, kegagalan itu pengalaman. “Semakin kita gagal artinya semakin ngerti, semakin memperbaiki. Jadi gak sempat untuk ganti usaha, berhenti usaha apalagi,” imbuhnya.

Kemudian, Bagus menyebut penghasilan usaha konveksi ini menggiurkan, walaupun banyak waktu bermain yang tersita. Lebih dari itu, kata dia, memiliki usaha konveksi juga setidaknya bisa mengurangi pengangguran di lingkungannya. Awal membuka usaha konveksi, dirinya bisa mengajak dua temannya untuk bekerja dan sekarang dirinya sudah memiliki karyawan jahit tiga orang dan dua orang untuk menyablon. “Melihat ekonomi sekarang, ingin memperdayakan anak muda di sekitar, lebih kesitu awalnya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button