Sensor Keamanan Desa Walahar Seharga Rp14 Juta
SIDIK JARI: Setiap ruangan di kantor Desa Walahar dipasangi sensor sidik jari.
KLARI, RAKA – Untuk meminimalisir terjadinya pencurian, pemerintah Desa Walahar tingkatkan sistem keamanan kantor desa dengan memasang sidik jari yang dipasang setiap pintu ruangan.
Kepala Desa walahar Sardi Anwar Sulendra mengatakan, kasus pencurian bukan saja terjadi di jalan dan pemukiman rumah saja, akan tetapi pencurian sering terjadi di kantor desa, seperti beberapa bulan lalu yang terjadi di Desa Pancawati dan Desa Belendung. “Mungkin bukan di wilayah Klari saja, tapi kantor desa di setiap kecamatan lainnya pun pasti mengalami terjadinya pencurian,” ucapnya, saat ditemui di kantor desa, Kamis (10/10).
Ia menambahkan, biasanya pelaku pencurian mengambil beberapa barang yang dinilai berharga seperti komputer, printer bahkan laptop yang berisi data-data desa. Agar tidak terjadinya pencurian, pihaknya memasang sensor sidik jari yang dapat meminimalisir terjadinya pencurian. “Karena kalau sampai dibuka paksa akan ada suara keras yang tentunya akan membuat pelaku pencurian itu ketakutan dan akan memberikan pertanda, ya minimal meskipun sensor sidik jarinya rusak yang penting tidak sampai ada barang-barang yang diambil apalagi data-data desa,” tambahnya.
Ia mengaku, pemasangan sensor sidik jari tersebut sudah dilakukan pada tahun 2018 dengan anggaran yang bersumber dari dana bagi hasil (DBH) tahun 2018 sebesar Rp14 juta. “Ya memang cukup mahal sih, tapi ini semua demi keamanan kantor desa, karena kalau sampai terjadi kemalingan kerugian bisa lebih dari harga sensor sidik jari itu,” akunya.
Sementara itu, Ketua BPD Walahar Sihabudin mengungkapkan, pihaknya membenarkan bahwa sensor sidik jari yang dibeli merupakan sensor sidik jari yang memiliki kualitas cukup baik. Sensor sidik jari bisa digunakan meskipun saat listrik mati serta bahan material yang dinilai sangat kuat, sehingga tidak mudah dirusak oleh pelaku pencurian. “Kalau beli yang murah percuma juga kalau mudah dirusak, jadi kita bikin sekalian jadi harga Rp14 juta itu ada empat buah, kita pasang di pintu ruangan kepala desa, sekdes, pelayanan umum sama ruangan BPD,” pungkasnya. (mal)