Uncategorized

Tinjau Ulang Proyek Wisata Gunung

KARAWANG, RAKA – Anggota DPR Dedi Mulyadi meminta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meninjau ulang izin proyek pembangunan wisata di Puncak Sempur kawasan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang. Sebab, bisa memicu bencana alam. ”Kalau sudah terjadi bencana, semua orang terdampak,” kata Dedi Mulyadi usai meninjau kondisi lingkungan di kawasan Gunung Sanggabuana Karawang, Kamis (2/9).

Sesuai dengan informasi, terdapat proyek perataan tanah di kawasan gunung untuk dijadikan tempat wisata camping, tepatnya di Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang. Dedi kaget melihat kegiatan pembangunan di atas gunung itu, proyek wisata itu justru bisa membahayakan masyarakat di bawah bukit saat musim hujan.
”Proyek wisata itu bisa menimbulkan longsor, banjir dan bencana lain yang membahayakan warga saat musim hujan. Lahan di puncak tanahnya dikupas. Itu sangat berbahaya,” ujar Dedi Mulyadi.

Ditambah lagi proyek wisata tersebut memangkas pohon di kawasan gunung. Dedi beranggapan, hal itu akan memicu bencana saat musim hujan. Menurut dia, meski lahan di kawasan gunung tersebut merupakan lahan pribadi, tapi dalam penataannya harus memperhatikan aspek konservasi. ”Dampaknya harus diperhatikan. Saya beranggapan proyek wisata ini sangat berpotensi menimbulkan bencana terutama saat musim hujan. Apalagi, proyek dikerjakan dengan cara memangkas pohon dan tanaman di sekitar,” tutur Dedi Mulyadi.

Informasi yang beredar, kegiatan pembangunan wisata itu belum ada izin. Pemilik lahan tersebut hingga kini masih mengurus izin, tapi sudah dilakukan kegiatan pembangunan. ”Mudah-mudahan pemda ambil tindakan. Buat Teh Celli (Bupati Karawang) ya, tolong ini dilihat kalau sudah jadi bencana semua orang kena,” ucap Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut dia meminta agar proyek wisata itu dievaluasi dan dihentikan sebelum memiliki izin resmi dari pemerintah. ”Karena ini tanah milik perusahaan, kewenangannya ada di pemda. Kalau tanah Perhutani, pasti sudah saya tangani langsung,” kata Dedi Mulyadi. (psn/jp)

Related Articles

Back to top button