Bocah Bawa Arit Ancam Sopir Truk
![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_748,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2022/01/kiri-buramkan-wajah-anaknya-e1643558829212.jpg)
KARAWANG, RAKA – Entah apa motifnya, tiga orang anak di bawah umur nekat membacok sebuah truk yang sedang melintas di jalan baru Tanjungpura-Klari, Sabtu sore (29/1). Karena aksi nekatnya itu, ketiga bocah yang masih berusia 14 tahun tersebut nyaris menjadi bulan-bulanan massa.
Dua orang diantaranya didapati membawa senjata tajam berupa cerulit. Beruntung, seorang anggota polisi berhasil melerai dan mengamankan bocah tersebut sehingga terhindar dari amukan massa. “Kejadian Sabtu sore di jalan baru dekat jembatan. Tidak jauh dari perum Griya Mas Lestari,” ujar anggota Satlantas Polres Karawang Aiptu Budi Setiawan, yang mengamankan situasi.
Budi menuturkan, peristiwa itu terjadi saat ketiga anak yang mengendarai satu sepeda motor, membacok truk wing box yang melaju dari arah lampu merah Peundeuy ke arah Tanjungpura. “Entah apa niatnya mereka bacokin mobil,” katanya.
Setelah mobilnya dibacok, sopir wings box kemudian memepet motor ketiga bocah itu hingga terdesak ke pinggir jalan. Ketiga anak itu kabur ke sawah dan dikejar massa. Beruntungnya, dia yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan ketiga bocah yang tertangkap dari amukan massa. Ia berusaha menenangkan massa dan mengamankan ketiga bocah tersebut. “Yang dua orang masih SMP, yang satu masih SD. Belum tahu juga motif mereka bacokin mobil pakai celurit. Sudah saya serahkan ke unit serse,” ujarnya.
Budi mengatakan, pihaknya belum mengetahui identitas ketiga anak tersebut. Ia hanya mengamankan barang bukti sepeda motor yang digunakan pelaku, serta dua buah celurit yang digunakan membacok mobil. “Silahkan konfirmasi ke unit serse, sudah saya serahkan pelaku dan barang buktinya,” jelas dia.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana membenarkan ketiga pelaku merupakan anak di bawah umur. Korban sudah disarankan untuk membuat laporan polisi. Namun sampai saat ini korban tidak berkenan untuk dibuatkan laporan polisi. “Tindak lanjut sementara petugas telah berkomunikasi dengan dinas terkait serta mengundang pihak keluarga, tokoh masyarakat dan sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap anak-anak tersebut,” ujarnya. (nce)