Uncategorized

Tukang Ojek Kirim Surat ke Pengusaha

MINTA BANTUAN: Tukan ojek tanda tangani permohonan bantuan kepada sejumlah pengusaha.

Penghasilan Menurun Setelah Wabah Corona

KLARI, RAKA – Para tukang ojek di pangkalan ojek jembatan tol KM 59, Dusun Jatirasa, Desa Duren Kecamatan Klari membuat surat permohonan bantuan. Hal ini terkait sepinya pelanggan dan menurunnya pendapatan mereka akibat pandemi corona.

Sebanyak 32 tukang ojek menandatangani surat permohonan tersebut untuk diberikan kepada para pengusaha di lingkungan tersebut. “Ya ini mah permohonan saja, beberapa sudah kita berikan ke bos-bos di sini, kalau gak ngasih juga gak apa-apa,” terang Saepudin (64), koordinator para tukang ojek tersebut, Selasa (14/4).

Saepudin menuturkan, pendapat mereka berkurang drastis, terutama saat adanya larangan untuk keluar kota. Penumpang mereka biasanya adalah para penumpang bus yang turun di tepian jalan tol KM 59, namun saat ini sangat jarang orang yang bepergian dengan bus. Alhasil pendapatan mereka yang seharinya bisa mencapai Rp 80 ribu saat ini hanya Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Bahkan salah satu tukang ojek mengaku pernah hanya mendapatkan Rp 5 ribu.

Para tukang ojek di pangkalan tersebut, lanjutnya, hanya mengandalkan jasa ojeknya sebagai sumper penghidupan. Kebanyakan mereka sebelumnya adalah pengangguran bekas karyawan pabrik. Keadaan seperti ini tentunya sangat menyulitkan mereka yang tidak mempunyai opsi pekerjaan lain. Ia juga mengatakan telah mengetahui rencana pemerintah untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak. Beberapa tukang ojek di pangkalan tersebut juga telah terdata sebagai calon penerima bantuan di wilayahnya masing-masing. Namun belum pasti kapan bantuan tersebut akan terealisasi, sedangakan saat ini keadaan mereka sudah sangat sulit.

Budi Iskandar (44), salah satu tukang ojek bahkan mengaku tidak terdata sebagai calon penerima bantuan sosial di wilayahnya. Padahal selama ini ia bukan termasuk kategori yang telah menerima BPNT maupun bantuan program PKH. Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan warga yang terdampak, bukan hanya tukang ojek tapi juga pekerja harian lainnya. “Kebetulan saya tidak terdata, berati kan gak semua dapat, ya saya gak terlalu memaksakan sebenarnya, kalau ada diterima kalau tidak ada ya gimana lagi,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button