Uncategorized

Upah Pelipat Kertas Suara Dipotong

KLARI, RAKA – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Klari potong upah pekerja pelipatan suara. Pemotongan tersebut dilakukan untuk membeli air minum dan kopi agar petugas lebih semangat dalam menjalankan tugas.

Asep Saepudin, Ketua PPK Klari mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, membuat kebijakan upah pelipatan suara sebesar Rp75 per kertas suara, pihak KPU Kabupaten memberikan tugas pelipatan suara kepada setiap PPK yang ada di Kecamatan. “Jadi KPU Kabupaten memberikan penugasan kepada setiap PPK, dengan upah Rp75 per kertas suara,” ucap Asep, kepada Radar Karawang, Jumat (22/3).

Asep menambahkan, untuk meminimalisir agar tidak terjadi ngaret dalam pelaksanaan pelipatan kertas suara, pihak PPK memotong upah sebesar Rp5, yang nantinya akan dibelikan air minum dan kopi. “Kalau tidak disediakan di sini, nanti mereka pada keluar dan akan membuat pekerjaan ngaret. Ini langkah antisipasi kita, karena total jumlah suara ini sebanyak 361.500 kertas dari 3 jenis kertas suara,” jelasnya.

Asep mengaku, hal tersebut bukan saja dilakukan oleh PPK Klari saja, akan tetapi PPK lain juga melakukan hal yang sama. Karena rasa kekhawatiran terbengkalainya waktu pelaksanaan pelipatan suara. “Sebenarnya bukan kita saja, tapi banyak PPK lain juga melakukan hal yang sama soalnya kita ingin segera cepat selesai,” akunya.

Asep menegaskan, dalam pemotongan upah tersebut, tidak sama sekali terindikasi pengambilan hak upah petugas pelipatan suara. “Boro-boro kita ngambil untung, yang ada kita nombok, karena beli kopi sama air minum lebih dari pemotongan upah lima rupiah itu, tapi nggak apa-apa, yang penting pekerjaan ini cepat selsesai dan tidak terbengkalai, sehingga proses pelaksanaan pelihan nanti bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun,” pungkasnya.

Imam Saepul Anwar (28), Petugas pelipatan kertas suara mengungkapkan, tidak keberatan jika pihak PPK memotong upah sebesar lima rupiah. Menurutnya anggaran tersebut akan dikembalikan lagi kepada pegawai lainya dalam bentuk air minum dan kopi. “Nggak apa-apa sih, kan buat kita-kita juga, jadi kita nggak perlu beli air minum ke luar, bisa menyita waktu kita juga pas lagi kerja, kalau gini kan enak sudah disediakan,” pungkasnya. (cr3)

Related Articles

Back to top button