Vaksinasi ODGJ tak Mudah
DIVAKSIN: Seorang penyandang ODGJ tampak meringis kesakitan saat divaksin oleh petugas kesehatan di Rengasdengklok.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Proses penyuntikan vaksin terhadap penyandang disabilitas, terutama orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ terkadang membutuhkan waktu hingga 30 menit untuk satu orangnya. Petugas vaksinator pun harus pandai-pandai merayu agar mereka mau divaksin.
Pusat kesehatan Rengasdengklok telah merampungkan program vaksinasi tahap pertama terhadap kelompok rentan seperti ODGJ, dan penyandang disabilitas. Pemegang Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Rengasdengklok Suratman mengatakan, saat ini sebanyak 151 vial vaksin Sinopharm telah disuntikan kepada penyandang disabilitas dan ODGJ, sekaligus pendamping atau keluarganya. Dia mengaku untuk ODGJ dan penyandang disabilitasnya hanya 33 orang, karena ada beberapa ODGJ yang menolak divaksin.
“Kalau yang kooperatif bisa cepat, cuma ada juga yang harus diajak ngobrol dulu baru mau disuntik. Malah ada juga yang menolak,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Vaksinasi ODGJ dan difabel dilakukan secara door to door atau datang ke rumahnya langsung. Tentu proses vaksinasi terhadap mereka terkadang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Sebagaimana Suratman menceritakan, berbagai cara dilakukan agar ODGJ dan disabilitas mau divaksin, terutama orang dengan gangguan jiwa. Bahakan pihaknya sempat mengiming-imingi uang kepada ODGJ supaya mau disuntik.
“Ada yang ngamuk dulu terus akhirnya mau disuntik setelah kita rayu,” ujarnya.
Suratman menyebut, ODGJ dan penyandang disabilitas bukan merupakan aib, sehingga masyarakat diminta untuk menganggap mereka sama dengan warga pada umumnya. Kata Suratman, selama di lapangan ada saja masyarakat yang masih sintemen terhadap ODGJ.
“Jadi ODGJ ini jangan dianggap aib, semuanya sama. Makanya pemerintah juga menyarankan ODGJ maupun disabilitas untuk divaksin,” katanya.
Program vaksinasi ini disambut baik oleh keluarga penyintas disabilitas, salah satunya Hamim (60) warga Desa Dukuhkarya, Kecamatan Rengasdengklok. Pihaknya mengaku awalnya akan mendatangi pusat kesehatan untuk divaksin.
“Tadinya mau ke sana divakinanya, saya seneng banget ada dari Puskesmas datang ke rumah,” pungkasnya. (mra)