Uncategorized

Warga Telukjambe Barat Salat Istisqo di Sungai Cibeet

SALAT ISTISQA: Sejumlah warga Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat dan Kabupaten Bekasi salat istisqa di Sungai Cibeet yang sudah mengering, akhir pekan kemarin.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Kemarau yang melanda warga Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, membuat mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan aliran Sungai Cibeet yang menjadi andalan warga saat sumur-sumur sudah mengering, juga mengalami hal serupa.

Jalan satu-satunya agar hujan cepat turun adalah meminta pertolongan kepada Allah, lewat salat istisqo. Alhasil, puluhan warga Desa Wanajaya menggelar salat istisqa di Sungai Cibeet yang sudah mengering, Minggu (6/10). Warga berharap kekeringan bisa berlalu dan kebutuhan air bisa terpenuhi.

Uniknya, salat Istisqa dilakukan bersama warga kabupaten tetangga. Memang wilayah Desa Wanajaya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bekasi.

Meski berbeda wilayah administratif, puluhan warga itu bergantung kepada Sungai Cibeet. “Ini merupakan kekeringan terparah dalam sepuluh tahun terakhir. Lihat saja sungai sampai kering. Sebelumnya tak pernah Sungai Cibeet kering seperti ini,” kata Hasbi Sudrajat, tokoh agama dari Pasiranji kepada wartawan usai salat Istisqa.

Untuk kebutuhan sehari-hari, warga biasanya memanfaatkan genangan-genangan air yang tersisa di sungai tersebut. Warga pun kerap mandi dan mencuci di genangan yang tersisa di Sungai Cibeet.

Hasbi berharap pemerintah turun tangan membantu warga mengatasi kekeringan parah tahun ini. Sebab, bagi mereka air merupakan kebutuhan pokok selain pangan dan sandang. “Mudah-mudahan hujan segera turun dan air sungai kembali mengalir,” harap Hasbi.

Terpisah, Munawar (32) warga setempat berharap dengan bermunajat kepada Tuhan, musibah kekeringan dan kesulitan air bisa secepatnya berakhir.

Ia pun mengaku air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi manusia. “Air sangat penting bagi kelangsungan hidup, sementara kondisinya kini cukup parah sekali. Kami menggantungkan kebutuhan sehari-hari dari Sungai Cibeet, kini kondisinya kering. Dan untuk kebutuhan sehari-hari, kami terpaksa harus beli,” paparnya.

Mulkiyah (33) warga lainnya berharap kondisi ini bisa secepatnya berakhir. Beberapa ibu rumah tangga sudah mengaku sangat kebingungan untuk mengurus kebutuhan sehari-hari. “Bukan saja untuk kebutuhan makan, tapi kini uang belanja kami juga harus ada alokasi untuk beli air. Kasihan suami saya berharap kemarau bisa secepatnya berlalu ,” tutupnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button