Uncategorized

Warga Wancimekar Juga Ditangkap Densus 88

KOTABARU, RAKA – Densus 88 melakukan penangkapan terduga teroris berinisial A (27) di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Rabu (3/4) malam, membuat para warga yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) takut dan was-was. Di hari yang sama pun terduga teroris ditangkap Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur.

Salah satu warga Desa Wancimekar, yang enggan di sebutkan namanya menyampaikan, Rabu kemarin, ada sekumpulan orang yang tidak dikenal, datang ke kantor KUA Kecamatan Kotabaru, dikira mau menikah. Tidak lama kemudian, ada beberapa temannya datang kembali. Mereka pun datang ke warung, memesan makanan mie rebus. “Saya gak tahu, kirain teh bukan Densus 88 yang makan ke warung saya, soalnya pas ditanya mau ngapain, mereka bilang lagi nunggu temannya. Dan tidak memakai seragam, pakaian biasa-biasa. Saya santai-santai aja,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Jum’at (5/4) kemarin.

Ia menambahkan, pada saat menjelang Magrib, tepatnya sekitar jam 18:30 WIB, mereka langsung memberhentikan kendaraan terduga teroris, tempatnya di depan warungnya dan langsung membawa pergi dengan kendaraan mobil. “Katanya mereka itu Densus 88, lagi menangkap teroris yang ada di Kecamatan Kotabaru, pas kejadiaan penangkapan saya takut dan was-was,” katanya.

Masih dikatakannya, pelaku terduga teroris itu, rumahnya tidak jauh dari kantor Kecamatan Kotabaru, tepatnya Perumahan Griya Sentosa Desa Wancimekar. Menurut informasi yang dihimpun, tmdua orang tersebut, jarang melakukan kumpul barengi dengan para tetangganya. “Soalnya orang terduga teroris itu, jarang berbaur sama tetangganya, saya juga dengar dari para tetangganya, diam terus di rumah,” tambahnya.

Sementara itu, Misriati yang merupakan tetangga terduga teroris mengaku, pelaku terduga teroris itu, belum lama tinggal di Perumahan Griya Sentosa Desa Wancimekar. Meskipun jarang komunikasi dengan para tetangganya, namun sering berbelanja ke warungnya. Ia tidak mengira, pasangan suami istri terduga teroris. “Ngontraknya juga baru dua bulan, suaminya orang Boyolali dan istrinya orang Salatiga. Gak nyangka aja, dia terduga teroris, soalnya setiap hari itu istrinya sering belanja, sedangkan suaminya karyawan perusahaan,” katanya.

Ia menambahkan, pada saat penangkapan oleh Densus 88 beberapa hari lalu, istrinya pulang kembali ke rumah kontrakannya. “Istrinya mah ada di rumah, tapi suaminya tidak ada, kayaknya di bawa oleh Densus 88,” tuturnya.

Istri terduga teroris berinisial F mengaku kaget dan was-was, ketika pada saat membeli makan, ada orang yang tidak kenal langsung menangkap suaminya, karena tidak tahu motifnya apa. “Pada saat jam 18:30, pas dekat kantor kecamatan kami tangkap dan dibawa ke mobil dengan keadaan terpisah. Kalau saya dibawa ke Polsek Kotabaru, tapi suami saya tidak tahu dibawa kemana. Jam setengah sebelas malam, saya diantarkan ke rumah. Rumah saya pun udah berantakan,” akunya.

Dia tidak mengetahui motif penangkapan tersebut, karena suaminya hanya seorang karyawan perusahaan yang bekerja di pabrik kawasan BIC. “Kalau kemana-mana suami saya suka bilang, jadi gak tahu kenapa harus ditanggkap, dan sampai sekarang belum ada kabar. Semoga kita bisa kumpulkan lagi bersama,” paparnya.

Meskipun banyak informasi warga yang beredar tentang penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di wilayah Kotabaru. Namun, Kapolsek Kotabaru Ipda Asep Nugraha mengaku tidak mengetahuinya . “Wah tidak ada tuh,” pungkasnya.(acu)

Related Articles

Back to top button