Unsika Mulai Genjot Produktivitas Dosen

KARAWANG, RAKA – Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang mulai menggenjot produktivitas kinerja para dosennya.
Rektor Unsika Prof Dr Sri Mulyani AK CA, meluncurkan program unggulan perdana, yaitu program Hibah Prioritas Unsika (HIPKA). Melalui keterangan resminya, Sri Mulyani mengatakan, program HIPKA diperuntukan bagi semua dosen Unsika, yang mengacu kepada tiga pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi dan konsep pendidikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa HIPKA Unsika merupakan terobosan dalam menunjang akselerasi perguruan tinggi khususnya Unsika di tingkat Jawa Barat dan nasional. “Program HIPKA Unsika, intinya sebagai penguatan dosen, mahasiswa dan tendik (tenaga kependidikan) dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, HKI dan Desain Kurikulum Kampus Merdeka. Kalau Bidang Penelitian ini dijabarkan lagi, itu akan banyak sekali modelnya, seperti Hibah Penelitian Dasar (HIPDA), Hibah Penelitian Pemula (HIPLA), Hibah Penelitian Strategis (HIPSTRA), Hibah Penelitian Unggulan (HIPLAN), dan Hibah Penelitian Mandiri (HIPMA),” ujarnya, Kamis (11/6).
Dia menambahkan, fokus utama Unsika lainnya dalam program unggulan tersebut yaitu menginventarisir sekaligus mencatat raihan pencapaian Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berasal dari hasil riset atau karya ilmiah para dosen. “Sebetulnya sudah banyak HKI yang dimiliki dosen dari hasil risetnya. Hanya saja, saya mengingatkan lagi para dosen untuk memperbaharui data terutama sertifikat HKI untuk diinput di dalam akun masing-masing dosen. Tujuanya agar sertifikat HKI dapat terindeks sekaligus menjadi nilai tambah para dosen yang dapat mengangkat ranking Unsika,” tandasnya.
Selain HKI, Rektor Unsika menekankan program unggulan lainnya, yaitu hibah disain kurikulum yang mengadopsi kepada kebijakan konsep Kampus Merdeka. “Hibah desain kurikulum ini diperuntukan bagi semua program studi, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah disosialisasikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsika, beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
Selain HIPKA, tambah Sri Mulyani, dalam upaya membangun tata kelola universitas yang baik (good university governance), Unsika kini tengah melakukan penguatan pengelolaan sistem informasi, pembuatan SOP, website universitas, pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, serta penyusunan proposal status Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). “Dengan status PK-BLU Unsika akan meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan universitas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPPM Unsika Dr Safuri Musa MPd menyebutkan, sampai Kamis (11/6), tercatat sudah ada sekitar 203 dosen yang registrasi melalui akun resmi LPPM Unsika untuk mengikuti program unggulan HIPKA. “Total dosen Unsika sebanyak 490 orang, dan sudah setengahnya dari jumlah dosen mendaftar. Kita memberikan waktu pendaftaran dan registrasi mulai tanggal 8 sampai dengan 17 Juni. Untuk registrasi pendaftaran ini sebetulnya bukan hanya untuk dosen yang mau ikut program HIPKA saja, tetapi untuk semua dosen yang akan mengikuti skema penelitian mandiri pun wajib memiliki akun register di HIPKA,” ujarnya, ketika dihubungi via seluler.
Safuri Musa juga mencatat, sampai Kamis (11/6), sudah terdapat sekitar 149 HKI yang terkumpul dari para dosen, dengan kategori 99 resmi terdaftar di lembaga pengindeks Sinta Kemendikbud, dan sebanyak 50 sertifikat HKI dalam proses pengajuan dari LPPM. (rls)