Usai Banjir Banyak yang Sakit
PENGOBATAN GRATIS: Warga Karangligar mengikuti pengobatan gratis yang dilaksanakan sejumlah komunitas. Usai banjir, kesehatan warga Karangligar mesti diperiksa untuk meminimalisir datangnya penyakit.
Sejumlah Komunitas Obati Warga Karangligar
KARAWANG, RAKA – Setelah banjir yang melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat menyisakan banyak persoalan di tengah masyarakat, mulai dari trauma, penyakit, kerusakan tempat tinggal hingga kehilangan harta benda.
Untuk membantu masyarakat Desa Kalangligar dimasa paska banjir, sejumlah relawan dan komunitas yang tergabung dalam Aliansi Relawan Cikampek (ARC), Aliansi Relawan Karawang (Areka) dan KAMI Karawang mengadakan pengobatan gratis dan trauma healing untuk anak-anak korban banjir, Minggu (14/3).
Novia Elin, ketua panita pengobatan gratis dan trauma healing menuturkan, dalam menanggulangi bencana, banjir bukan hanya ketika banjir tinggi saja, ketika air meluap pihaknya beramai-ramai membantu dengan bantuan logistik, pakaian, uang dan lain-lain. Tapi ketika air surut atau pascabanjir ditinggal begitu saja, ini yang harus di edukasikan kepada para relawan dan masyarakat bahwa pascabanjir justru banyak menyisakan trauma dan timbul penyakit bagi masyarakat terdampak banjir. Nah di sinilah pihaknya harus berperan dengan mengadakan trauma healing dan pengobatan gratis untuk membantu menanggulangi pasca banjir dibeberapa wilayah terdampak banjir. “Selain di Desa Karangligar, sebelumnya kami melaksanakan pengobatan gratis dan trauma healing di Cilamaya, Cikampek, Pusakanegara dan Pamanukan,” paparnya.
Novia menambahkan, pascabanjir ini masyarakat banyak yang terserang penyakit, mulai dari gatal-gatal, diare, pusing, pegal-pegal dan lainnya. “Pengobatan gratis ini menjadi solusi untuk masyarakat terdampak memeriksakan kesehatannya secara gratis dan mudah sehingga masyarakat yang terserang penyakit bisa terobati, untuk pengobatan gratis ini kami bekerjasama dengan tim medis dari RS Izza Cikampek,” ungkapnya.
Selain pengobatan gratis, trauma healing untuk anak-anak korban banjir tidak kalah pentingnya karena bencana banjir ini menimbulkan banyak trauma psikologis di kalangan anak-anak. Mereka menjadi takut ketika hujan turun atau khawatir ketika mendengar suara air. Trauma healing merupakan upaya mengurangi rasa cemas dan khawatir yang dialami anak-anak setelah bencana banjir. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti untuk anak-anak, diharapkan akan ada program lanjutan yang ditujukan untuk remaja dan dewasa. Anak-anak terlihat senang dan antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, tidak lupa acara ini dilakukan dengan protokol kesehatan,” tegasnya.
Pembagian sembako untuk masyarakat Desa Karangligar, tambahnya, menutup rangkaian kegiatan pengobatan gratis dan trauma healing. “Semoga kegiatan kami ini diridhai oleh Allah SWT dan bisa menjadi contoh untuk relawan atau komunitas lainnya untuk membantu masyarakat di masa pascabanjir,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekjen Areka Setiadi Wijayanto mengatakan kegiatan pengobatan gratis dan trauma healing ini dilaksanakan, karena minimnya perhatian dari Pemda Karawang terhadap masyarakat yang tertimpa bencana banjir untuk penanganan paska banjir. “Kami beraharap Pemda Karawang lebih perhatian untuk membantu masyarakat di masa pascabanjir,” pungkasnya. (cr6)