Uncategorized

Utang Biayai Anak Sekolah

RENGASDENGKLOK, RAKA – Biaya masuk sekolah masih menjadi beban bagi kaum menengah ke bawah. Sunardi (51) warga Kaceot, Tunggakjati, mengaku bimbang memikiran biaya pendaftaran masuk sekolah untuk anak permpuannya yang ingin melanjutkan ke SLTA. Dia mengaku sudah susah payah mencari uang untuk biaya masuk sekolah anaknya, bahkan harus bertengkar dengan istri akibat perekonomian yang mandet. “Cekcok sama istri hampir setiap hari, yah mau gimana lagi, penghasilannya saja dua minggu kadang Rp300 ribu,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (10/6).

Ia melanjutkan, adu mulut dalam rumah tangga sudah menjadi hal biasa, namun Sunardi memilih untuk pergi mencari uang daripada harus meladeni istri marah. Sunardi mengaku sehari-harinya bekerja sebagai tukang mungut barang bekas di sepanjang Jalan Proklamasi. “Setiap hari jalan kaki dari rumah ke Bojong Tanjungpura, terus sampai Pasar Rengasdengklok,” katanya.

Sunardi menyampaikan, sudah tiga tahun menjadi tukang pulung sampah di sepanjang Jalan Proklamasi, sebelumnya Sunardi kuli panggul di daerah Kelender Bekasi. Sunardi mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seringkali berhutang ke warang setempat, bahkan istrinya sempat ikut ngambil di bank emok akibat kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat, karena barang bekas yang dikumpulkannya dijual dua minggu sekali. Sunardi berharap pemerintah membantu keluarganya yang serba kekurangan, apalagi dirinya sedang dilanda masalah soal biaya masuk sekolah untuk anak perempuannya. “Hidup kita ini tutup lubang gali lubang, makanya sekarang lagi bingung buat biaya masuk sekolah anak,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button