Uncategorized

Melipat Laba Kerajinan Kertas Kokoru

PANGKALAN, RAKA – Berawal belajar kerajinan tangan kertas dari orang Papua, Wahyudi (30) yang juga seorang guru TKQ Munawarotul Huda di Kampung Bakanjati, Desa Medalsari, Kecamatan Pangkalan, menciptakan lapangan pekerjaan dari kertas gelombang. Kini hampir setiap hari puluhan ibu-ibu membuat kerajinan tangan kokoru untuk dijual.

“Kokoru adalah nama kertas gelombang. Jenis kertas itu beraneka ragam warnanya. Jika dijadikan kerajinan tangan cukup menarik sekali,” ungkap Wahyudi kepada Radar Karawang, kemarin.

Awal mula bergelut dengan kerajinan kokoru tahun 2015, kata Wahyudi, sampai saat ini penggemar hasil karyanya semakin banyak. “Awalnya saya berbekal pengalaman dari seorang teman yang berasal dari Papua. Dia ajarkan saya buat kerajinan tangan dari kokoru,” ucap Wahyudi.

Ia melanjutkan, temannya dari Indonesia Timur tersebut sering mengajaknya ikut dalam pameran kokoru di Jakarta. Setelah itu, dia tertarik dan berlatih membuat kerajinan kertas tersebut. “Akhirnya saya jatuh cinta ke kerajinan kertas itu. Dan pada tahun 2015 saya beranikan diri untuk membuat workshop, agar masyarakat sekitar kampung saya juga belajar dan bisa mengais rezeki dari kerajinan tangan itu,” jelasnya.

Kini Wahyudi semakin dikenal sebagai pengusaha kerajinan tangan. Dia juga sudah berkali-kali menjadi narasumber pelatihan kewirausahaan tingkat kabupaten hingga provinsi. “Di tempat workshop, Kampung Bakanjati, puluhan ibu-ibu menjadi perajin tangan,” katanya.
Ia pun berharap pemerintah menggenjot usaha-usaha kecil mandiri, agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Saya berharap market place bisa tersedia dengan baik,” ujarnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button