Virus Corona Bikin Masker Langka

TRANSAKSI : Terlihat konsumen apotek saat melakukan transaksi di apotek. Setelah beredar kabar virus corona, Apotek di Purwakarta mengalami kelangkaan masker.
PURWAKARTA, RAKA – Kasus virus corona belakangan ini ramai dibicarakan. Adanya kabar virus corona ini ternyata berdampak pada penjualan masker di apotek-apotek yang ada di Purwakarta.
Dari penulusuran di sejumlah apotek yang ada di Purwakarta, ternyata hasilnya memang benar ada kelangkaan pada stok masker.
Mala (30), salah seorang pegawai di Apotek Syamil Medika mengatakan, kelangkaan masker memang terjadi sudah seminggu lalu.
Menurutnya, kelangkaan masker ini karena memang di pedagang besar farmasi (PBF) telah habis. “Kami minta (masker) ke PBF sudah habis. Kami biasa membeli 10 box kecil tapi dari sejak ada isu virus corona jadi menghilang,” katanya, di lokasi, Jumat (7/2).
Meski kelangkaan masker telah terjadi, namun Mala menyebut banyak permintaan warga untuk membeli masker. Kelangkaan masker pun terjadi di Apotek Permata.
Erni (23), salah seorang pekerja di sana mengaku tak hanya masalah kelangkaan masker, tapi masalah harganya pun melambung tinggi. “Sekarang harganya bisa capai Rp50 ribu lebih yang biasanya hanya Rp30-35 ribu per 1 box. Tapi, banyak saja orang yang mencari masker,” katanya.
Hal senada pun dibenarkan oleh Indri (21), pekerja di Apotek Perdana mengakui, stok masker di apoteknya menipis dan harganya pun melambung tinggi. “Harga satu masker itu Rp4 ribu sekarang. Jadi, kalau satu box masker isi 50 masker maka bisa dikatakan harga Rp200 ribu,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan mengatakan, pihaknya akan segera meninjau ke apotek-apotek dan menginstruksikan ke bagian pengadaan obat untuk meminta menyediakan stok masker. “Memang setiap permintaan pasti ada penawaran. Bukan cuma di Purwakarta yang langka tapi senasional ini terjadi, sehingga kementerian mesti memproduksi banyak (masker),” ujar Deni, di Gedung Nagara, Pemkab Purwakarta.
Ketika disinggung terkait antisipasi upaya dari kelangkaan masker ini, Deni menyebut cara mengantisipasinya yakni mengimbau kepada setiap orang yang menderita flu mesti beretika saat batuk dan bersin. “Minimal memakai sapu tangan ketika batuk atau bersin. Dan warga kalau ingin memakai masker gak perlu beli yang jenis N95 karena memang harganya terbilang mahal dan lebih baik yang standar saja,” ujarnya. (gan)