CIKAMPEK

Volume Sampah Belum Terkendali

DISKUSI : Pegiat lingkungan saat diskusi soal penanggulangan sampah.

CIKAMPEK, RAKA – Keberadaan sampah memang menjadi permasalahan klasik. Namun, bukan berarti tidak bisa diatasi, jika ditangani dengan serius, maka permasalah tersebut bisa diminimalisir. “Segala permasalahan pasti ada solusinya, begitu pun dengan sampah,” ujar Direktur Bank Sampah Nusantara Latansa Iis Sugianto, di Jalan Kampung Sika Mulya, No. 58, RT 2/10, Desa Cikampek Barat, kepada Radar Karawang, Minggu (5/1).

Salah satu cara untuk mengatasi persoalan tersebut, dia mengajak, kepada masyarak untuk menjadi nasabah bank sampah. Keberadaan bank sampah yang dirintisnya itu, selama kurang lebih empat tahun ini, diharapkan mampu mengatasi persoalan tersebut. “Untuk mengurangi debit sampah, saya membuat bank sampah dan selalu memberikan pemahaman kepada semua masyarakat untuk menjaga lingkungan dari sampah agar tidak timbul permasalahan penumpukan sampah yang akan berdampak negatif terhadap lingkungan,” katanya.

Dengan demikian, masih dikatakan Iis, melalui program bank sampahnya itu, ia selalu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. “Kita sering mengadakan sosialisasi bank sampah. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa sampah itu tidak akan selalu menjadi masalah. Tetapi justru akan membawa berkah jika dikelola dengan baik,” tuturnya.

Menurutnya, dengan berjalannya kegiatan bank sampah, juga akan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah. Saat ini, sudah tercatat ada 700 orang yang terdaftar sebagai nasabah bank sampah. Bahkan, para nasabah juga memiliki tabungan bank sampah dan ATM BNI. “Nasabah itu tugasnya nanti memilah berbagai jenis sampah yang nantinya akan bernilai ekonomis. Dari tabungan sampah itu, nasabah akan mendapatkan uang yang masuk ke rekening masing-masing pakai ATM,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, hasil dari tabungan nasabah bank sampah pun, diolah kembali dengan membuat kerajinan. “Kita membuat kerajinan seperti tas, lukisan, patung dan lain-lain yang terbuat dari sampah yang telah kami daur ulang. Hasil produksinya, kami pasarkan dan mendapatkan nilai ekonomis,” pungkansya. (acu)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button