Wabah PMK tak Pengaruhi Penjualan Hewan Kurban
KARAWANG, RAKA – Di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi, tidak ikut berdampak terhadap pedagang hewan kurban. Justru malah lebih banyak pemesan dibanding tahun kemarin.
Hal itu dirasakan Andry (32), pedagang sapi kurban di Citarum Krajan, Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat. Menurut Andri, wabah PMK pada hewan sapi ini tidak berdampak pada hasil penjualan sapi qurban. Ia mengaku sekarang ini lebih banyak yang pesan daripada tahun kemarin.
“Sekarang ada 54 ekor sapi yang sudah dipesan. Tahun kemarin hanya 44 ekor yang terjual,” katanya saat ditemui di tempat usahanya, Kamis (7/7).
Lebih lanjut kata Andry, sapi yang dijualnya ini berasal dari Bali. Dia memastikan semua sapi yang dijualnya dalam keadaan sehat, hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim kesehatan pada 5 Juli, kemarin. “Sebelum di bawa ke Karawang, sapi ini juga sudah melalui proses karantina selama 14 hari,” ujarnya.
Andry mengaku, sapi kurban yang dijualnya juga dirawat dengan baik, seperti diberi pakan tiga kali sehari, dimandikan menggunakan sabun detol setiap dua hari sekali, dan diberi asupan jamu atau herbal. “Kita rawat sebaik mungkin sapi yang sudah dipesan ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Peternakan Karawang Handoko menyebut, terdapat 514 hewan yang sakit, tapi 80 persen diantaranya sudah sembuh. Kata dia, hewan yang sakit itu berasal dari luar Karawang, dan untuk yang sakit ini terus dipantau. “Jadi sudah lima hari ini tidak ada aduan yang sakit lagi dari peternak,” pungkasnya. (mra)