Wabup: Ada Praktik Aborsi
PURWAKARTA, RAKA – Beberapa hari ini Pemerintah Kabupaten Karawang ditampar oleh kasus pembuangan bayi. Bagaimana tidak, dalam waktu kurang dari satu minggu, tiga bayi dibuang. Satu diantaranya selamat.
Wakil Bupati Purwakarta Aming angkat bicara. Dia mengaku prihatin atas beberapa peristiwa tersebut. “Kami sangat merasa prihatin terhadap peristiwa ini, yang sudah beberapa kali terjadi di Kabupaten Purwakarta,” kata Aming, Rabu (10/4).
Aming menduga bayi yang dibuang merupakan hasil dari pasangan diluar nikah. “Saya rasa kalo bayi itu lahir dari pasangan suami istri yang sah, jauh dari kemungkinan dibuang begitu saja,” ujarnya.
Guna mencegah terulangnya hal tersebut, wabup mengaku akan melakukan upaya khusus dengan unsur pemerintahan yang ada. “Selain berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Purwakarta, saya akan melibatkan seluruh unsur pemda mulai dari RT/RW untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas di lingkungan mereka masing-masing,” jelasnya.
Terkait keterlibatan praktik aborsi, Aming masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut. “Saya tidak menuduh, hanya saya rasa segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk adanya keterlibatan praktik aborsi,” jelasnya.
Aming berharap keterlibatan semua unsur masyarakat, terlebih para orang tua bisa lebih berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari seks bebas. “Peran orang tua sangat penting terhadap pengawasan anak-anak mereka dari segala hal negatif,” ujarnya.
Sekadar diketahui, sepekan ini masyarakat Purwakarta digegerkan dengan kasus pembuangan bayi. Dimulai dari orang tua kubur hidup-hidup anaknya di Kecamatan Kiarapedes, lalu pembuangan balita berusia tujuh bulan di Pasar Citeko, serta penemuan jabang bayi di Babakancikao dan Kelurahan Tegalmunjul.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Iyus Permana mengatakan, pihaknya langsung menginstruksikan kepada pihak terkait agar langsung turun serta melakukan langkah-langkah, agar tidak ada lagi kejadian yang serupa. “Ya kita mengusahakan khususnya kepada OPD terkait, khususnya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perlindungan Anak untuk segera mengadakan langkah-langkah,” ungkap Iyus.
Untuk melakukan pencegahan, pihaknya juga meminta kepada OPD bukan hanya ke lokasi, tetapi turun langsung untuk segera mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat. “Bukan hanya ke lokasi kejadian tapi turun langsung ke masyarakat, baik dari kegiatan yang berkaitan dengan OPD tersebut,” katanya.
Sebagai pemerintah daerah dirinya merasa kaget, ada peristiwa seperti ini. Bahkan dia juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut kejadian tersebut, terutama kasus pembuangan janin bayi. “Tetapi ini menjadi hikmah bagi kita untuk kedepannya supaya lebih sungguh-sungguh lagi, untuk lebih giat lagi menanggulangi hal seperti ini, tetapi memang alangkah baiknya diusut,” ujar Iyus. (gan)
